Jelang Pengumuman Hasil Resmi Pemilu 2024, Polri Klaim Tak Ada Peningkatan Eskalasi Massa

Polri yang diwakili oleh Kepala Operasi Mantap Brata 2024, Komjen Pol Fadil Imran mengklaim hingga saat ini tidak ada peningkatan eskalasi massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa jelang pengumuman hasil resmi Pemilu 2024 pada 20 Maret mendatang.

oleh Tim News diperbarui 18 Mar 2024, 18:10 WIB
Penetapan DPT dilakukan melalui Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tingkat Nasional Pemilu Tahun 2024, di Gedung KPU, Minggu (2/7/2023) lalu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Polri yang diwakili oleh Kepala Operasi Mantap Brata 2024, Komjen Pol Fadil Imran mengklaim hingga saat ini tidak ada peningkatan eskalasi massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa jelang pengumuman hasil resmi Pemilu 2024 pada 20 Maret mendatang.

"Situasi sampai dengan saat berdasarkan laporan yang kami terima dari jajaran, alhamdulillah situasi kondusif, situasi aman," kata Fadil di kantor KPU RI, Senin (18/3/2024).

Bila berkaca pada saat demonstrasi tahun 2019 pada saat pengumuman hasil Pemilu, banyak terjadi tindak vandalis seperti aparat kepolisian yang bersitegang dengan massa selama dua hari. Tidak hanya itu, pada kala itu juga sempat memakan korban jiwa.

Oleh karena itu, pergerakan massa pada 2019 lalu menjadi satu cerminan baginya dalam pengamanan hasil rekapitulasi Pemilu 2024, baik di tingkat KPU atau ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami juga sudah menyusun rencana pengamaman untuk mengawal, mengamankan jalannya rangkaian sidang yang akan dijalankan di Mahkamah Konstitusi terkait dengan sengketa hasil Pemilu," jelas dia.

Fadil juga menuturkan, tidak akan mempermasalahkan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat di muka umum. Hanya saja ia memberikan catatan agar tidak berprilaku vandalis.

"Ruang-ruang untuk menyampaikan pendapat seperti yang disampaikan pendapat, seperti yang disampaikan Kapolri jika ada yang ingin menyampaikan pendapat, ada yang protes silakan sepanjang tidak anarkis, kita akan terus memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.

 


Deretan Jenderal Polri Datangi KPU Jelang Putusan Hasil Rekapitulasi Nasional

Sejumlah Jenderal Polri merapat ke kantor Komisi Pemilu Umum (KPU) RI pada saat rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat nasional.

Dalam pertemuan tersebut di terdapat Kepala Operasi (Kaops) Mantap Brata Komisaris Jendral (Komjen) Pol Fadil Imran, Wakil Kepala Operasi (Wakaops) Komjen Pol Imam Widodo dan sejumlah jenderal lainnya.

Fadil menjelaskan, kedatangannya kali ini masih dalam rangkaian pengamanan Operasi Mantap Brata 2023-2024 Pemilu, berkodinasi dengan pihak KPU dalam hal pengamanan.

"Koordinasi pasti, karena setiap hari juga ada satgas yang bertugas di sini, ada dari satgas preventif, operasi mantap brata pusat dan teman teman dari Polda Metro Jaya, Kapolres jakpus, Karo Ops Polda Metro Jaya setiap hari berkoordinasi dengan komisioner khususnya bagian keamanan sini," kata Fadil di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

 


Ada Penambahan Personel

Terkait dengan rekapitulasi ini juga, Fadil menyebut telah memproyeksikan akan adanya peningkatan eskalasi massa. Apabila memang ditemukan adanya peningkatan massa pada saat proses rekapitulasi ini, tentu akan ada penambahan anggota di lapangan.

Dia juga memastikan, anggotanya di lapangan akan mengedepankan langkah preventif.

"Kalau ada manakala ada peningkatan eskalasi tentu akan terjadi penambahan-penambahan personel dengan mengedepankan tindakan-tindakan prementif dan preventif," tegas dia.

Sehubungan dengan adanya aksi demo yang akan dilakukan oleh koalisi masyarakat sipil di depan kantor KPU RI, Fadil juga sekaligus mengecek langsung kesiapan anggota.

"Tujuan kami kesini adakah melihat sejuah mana kesiapan personel dan pergerakan-pergerakan peralatan yang sudah dipersiapkan oleh temen-temen semua di lapangan dan yang ketiga tentu kami ingin terus memberikan pelayanan, penjagaan terhadap masyarakat yg akan melaksanakan penyampaian pendapat khususnya di KPU," jelasnya.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya