Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Musyawarah nasional atau Munas Partai Golkar paling cepat akan berlangsung sekitar 9 bulan lagi, tepatnya Desember 2024. Namun, baik pihak internal maupun eksternal mulai menggadang-gadang nama bakal calon ketua umum atau ketum partai berlambang pohon beringin pengganti Airlangga Hartarto.
Paling tidak dalam 2 pekan terakhir ada 5 nama masuk bursa calon ketum Golkar. Mulai dari petahana Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo, hingga Joko Widodo atau Jokowi.
Advertisement
Selain Jokowi, 4 nama sempat diungkapkan Wakil Ketum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024. Bamsoet sekaligus menekankan partainya akan menggelar munas. "Sudah diputuskan bahwa tahun ini kita (Golkar) akan mengadakan munas."
Selain Presiden Jokowi, ternyata nama putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, turut digadang-gadang. Calon Wakil Presiden atau Cawapres nomor urut 3 di Pilpres 2024 itu menjadi opsi dalam bursa kandidat untuk bersaing mendapatkan kursi panas pucuk tertinggi partai berlambang pohon beringin.
Munculnya nama Gibran belakangan menuai beragam komentar, terutama dari sejumlah pengamat politik. Pun demikian sejumlah elite partai beringin turut menanggapi masuknya mantan Wali Kota Solo tersebut untuk bersaing menjadi Golkar 1.
Salah satunya tanggapan dari Wakil Ketua DPP Partai Golkar Adies Kadir. Namun, Adies mengingatkan, wewenang penyelenggaraan Munas Golkar berada di ketua umum saat ini, Airlangga Hartarto.
Seperti apa petikan pernyataan dari Wakil Ketua DPP Partai Golkar tersebut? Bagaimana pula perihal suksesi atau pergantian kepemimpinan di partai beringin dari masa ke masa? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Baca Juga
Infografis Muncul Wacana Gibran Jadi Calon Ketua Umum Golkar
Advertisement