Liputan6.com, Jakarta Artis sekaligus stand up comedian Kiky Saputri berbagi kisah duka. Bulan lalu, Kiky Saputri mengalami keguguran di usia kehamilan 10 minggu.
Bukan cuma kehilangan calon buah hati, Kiky juga harus menjalani operasi pengangkatan ovarium kiri karena kista sudah menyelimuti bagian tersebut.
Advertisement
"Jadi, kami harus kehilangan anak dan aku kehilangan juga ovarium kiri," kata Kiky berderai air mata didampingi suami Muhammad Khairi dalam video yang diunggah di akun Youtube pribadinya.
Meski ovarium kiri Kiky harus diangkat, ia masih memiliki ovarium sisi kanan. Menurut keterangan dokter yang merawatnya, ovarium kanan wanita 30 tahun itu dalam kondisi baik.
"Dokter bilang, alhamdulillah, ovarium kanan masih bagus banget salurannya juga bagus, masih bagus," tutur Kiky.
Dengan masih memiliki satu ovarium yakni di sebelah kanan maka masih ada peluang kehamilan.
"Kehamilan bisa terjadi meski satu ovarium diangkat. Sebab, ovarium lain yang tidak diangkat masih akan terus memproduksi hormon kehamilan," kata dokter C. Nicole Swiner, MD, mengutip Mayo Clinic.
Mengenal Fungsi Ovarium
Ovarium atau indung telur, adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak yang jumlahnya ada dua di sisi kanan dan kiri rahim pada perut bagian bawah.
Indung telur disangga oleh beberapa otot dan ligamen di panggul.
Fungsi ovarium sangat penting dalam reproduksi wanita. Ovarium memproduksi, menyimpan, dan melepaskan sel telur (ovum) serta menghasilkan hormon yang mengatur siklus menstruasi dan kehamilan, seperti dilansir dari Cleveland Clinic pada Rabu, 20 Maret 2024.
Setiap siklus menstruasi, ovarium melepaskan satu sel telur dalam proses yang disebut ovulasi. Jika sel telur ini dibuahi oleh sperma maka kehamilan dapat terjadi.
Ovarium akan terus melepaskan sel telur setiap siklus menstruasi sampai seorang wanita mencapai menopause, di mana ovarium berhenti melepaskan sel telur dan produksi hormon menurun.
Jumlah sel telur yang sudah ditentukan sejak awal, dan sel telur ini akan berkurang seiring waktu. Kadang-kadang, ovarium dapat melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus, yang dapat menyebabkan kehamilan ganda.
Ovarium Menghasilkan Sel Telur untuk Pembuahan
Ovarium melepaskan sel telur di sekitar pertengahan siklus menstruasi Anda (sekitar hari ke-14 dari siklus 28 hari) dalam suatu proses yang disebut ovulasi. Setiap ovarium memiliki ribuan folikel ovarium. Folikel ovarium adalah kantung kecil di dalam ovarium yang menampung sel telur yang belum matang.
Setiap bulan, antara hari keenam dan ke-14 dari siklus menstruasi, hormon perangsang folikel (FSH) menyebabkan folikel di salah satu indung telur menjadi matang. Sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi, lonjakan hormon luteinizing (LH) yang tiba-tiba menyebabkan ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).
Sel telur memulai perjalanannya melalui struktur berongga yang sempit yang disebut tuba falopi ke rahim. Saat sel telur berjalan melalui tuba falopi, kadar progesteron meningkat, yang membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan.
Advertisement
Ovarium Menghasilkan Hormon Estrogen dan Progesteron
Ovarium mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berperan penting dalam perkembangan reproduksi dan menstruasi.
Produksi estrogen paling tinggi pada paruh pertama siklus menstruasi sebelum ovulasi. Progesteron meningkat selama paruh kedua siklus untuk mempersiapkan rahim Anda bagi sel telur yang telah dibuahi (jika terjadi pembuahan).
Saat wanita menopause, indung telur berhenti memproduksi estrogen dan berhenti melepaskan sel telur, dan Anda kehilangan kemampuan untuk hamil. Indung telur Anda juga mengalami atrofi atau mengecil. Usia rata-rata menopause adalah 51 tahun.
Indung telur Anda akan mengecil seiring dengan bertambahnya usia dan dapat berukuran sekecil 2 sentimeter (atau sebesar kacang merah) setelah menopause. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran ovarium Anda menurun setiap dekade kehidupan setelah Anda berusia 30 tahun.
Nyeri Pada Ovarium
Beberapa orang merasakan nyeri sekitar waktu ovulasi. Hal ini normal dan dapat terasa seperti kram ringan atau nyeri pada bagian tubuh Anda.
Orang lain mengalami pendarahan ringan, keluarnya cairan yang tidak teratur atau sakit perut selama ovulasi. Namun, ada beberapa penyakit dan kondisi yang harus diwaspadasi berhubungan dengan indung telur Anda. Beberapa yang paling umum adalah:
- Kista ovarium.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Kanker ovarium.
- Insufisiensi ovarium primer.
- Penyakit radang panggul.
- Tumor ovarium.
- Endometriosis.
Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda mengalami sakit yang berkelanjutan atau kronis di daerah sekitar indung telur Anda, karena hal ini dapat merupakan tanda masalah yang lebih serius. Kondisi ovarium tertentu memerlukan penanganan medis yang cepat.
Advertisement