Ulah Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Keroyok Pengguna Jalan, Ternyata Polisi

Rombongan pengantar jenazah itu seolah menguasai seluruh ruas jalan hingga pengguna jalan lain terjatuh lalu dikeroyok.

oleh Fauzan diperbarui 19 Mar 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi ambulans/foto: Pixabay

Liputan6.com, Makassar - Rombongan pengantar jenazah kembali berulah. Kali ini rombongan pengantar jenazah itu nekat mengeroyok seorang pengguna jalan yang ternyata merupakan anggota polisi , Kecamatan Manggala, Kota Makassar pada Senin (18/3/2024) malam. 

Kejadian itu bermula kala anggota polisi yang diketahui bernama Bripda M Fathul Hidayat itu datang dari arah berlawanan dengan rombongan pengantar jenazah tersebut. Setelah berpapasan, Bripda Fathul pun terpaksa harus terjatuh dari motornya lantaran rombongan pengantar jenazah itu seolah menguasai seluruh ruas jalan. 

Ironisnya, bukannya menolong, rombongan pengantar jenazah tersebut malah mengeroyok Bripda Fathul. Alhasil anggota Brimob Polda Sulsel itu pun mengalami luka memar di sejumlah bagian tubuhnya. 

Mengetahui kejadian itu, tim gabungan dari Polda Sulsel, Polrestabes Makassar dan Polsek Panakkukang pun langsung melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama, empat pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap tak jauh dari TKP. 

"Iya empat pelaku sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana, Selasa (19/3/2024). 

Dia menyebutkan, keempat pelaku itu adalah Muh Hisyam (20), Rahmat (20), HJ alias Bus (17) dan Ronaldi (27). Dari hasil interogasi sementara, keempat pelaku mengaku terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap Bripda Fathul. 

"Dari pengakuannya ada yang memukul badan korban ada juga yang menendang kepala korban," sebut Devi. 

Saat ini, lanjut Devi, pihaknya tengah mengejar anggota rombongan pengantar jenazah lainnya yang juga terlibat pengeroyokan terhadap Bripda Fathul. Sedikitnya ada 5 orang pelaku yang saat ini menjadi DPO pihak kepolisian.

"Berdasarkan pengakuan pelaku ini ada lima orang lagi yang terlibat dan saat ini masih kami selidiki keberadaannya," jelasnya. 

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya