Aturan Baru Kunjungan ke Marina Bay Sands untuk Grup Wisata: Dilarang Berkeliaran di Lobi hingga Pakai Mikrofon

Aturan baru itu ditanggapi kurang antusias oleh sejumlah tenant di kawasan Marina Bay Sands Singapura.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 20 Mar 2024, 09:00 WIB
Sneak peek kamar mewah Marina Bay Sands yang akan sempurnakan pengalaman berlibur istimewa yang tak tertandingi.

Liputan6.com, Jakarta - Aturan baru diberlakukan bagi turis yang akan mengunjungi salah satu destinasi populer di Singapura mulai Sabtu, 16 Maret 2024. Aturan baru itu ditujukan kepada wisawatan yang datang secara berombongan ke Marina Bay Sands (MBS) untuk 'memastikan pengalaman tamu yang optimal bagi para pengunjung', menurut pengumuman resor terintegrasi tersebut.

Mengutip AsiaOne, Selasa (19/3/2024), salah satu dari empat kebijakan baru tersebut melarang grup wisata berkeliaran di sekitar lokasi MBS, termasuk lobi hotel, pusat konvensi, dan pusat perbelanjaan mewah. Pemandu wisata juga tidak diperbolehkan menggunakan papan petunjuk genggam, bendera, dan mikrofon portabel.

Pengarahan kelompok harus dilakukan di tempat lain, seperti di dalam gerbong atau di tempat umum di luar MBS. Berikutnya, rombongan turis yang mengunjungi Dek Observasi SkyPark sebaiknya menghindari melewati lobi hotel dan langsung menuju pintu masuk yang terletak di bagian luar Tower 3.

Setelah aturan berlaku, reporter dari Shin Min Daily News yang mengunjungi resor terpadu pada Sabtu pagi tidak melihat adanya grup wisata di lobi hotel, pusat konvensi, atau pusat perbelanjaan. Sementara, pengelola tenant yang berlokasi di dekat Sands Expo dan Convention Center mengatakan rombongan turis tersebut biasanya berkunjung pada sore hari.

Selama ini, mereka mengaku tidak mendengar pendapat negatif apa pun mengenai grup wisata tersebut dari pembeli lain. Justru, keberadaan mereka dianggap menguntungkan toko.

 


Dinilai Menguntungkan Toko

Marina Bay Sands, Singapura (pexels)

Seorang pegawai toko yang terletak di lobi hotel, mengatakan kepada harian Chinese Evening bahwa dia biasanya melihat satu atau dua grup wisata di lobi. Sementara, jumlah yang lebih banyak yaitu tiga hingga empat grup akan berkunjung pada hari Jumat dan akhir pekan.

"Sebenarnya [kehadiran mereka] adalah hal yang baik bagi kami karena mereka mendorong kedatangan pembeli," ujarnya. "Tapi saya tidak memperhatikan apakah mereka menyebabkan gangguan kebisingan."

Kebijakan itu muncul setelah beberapa waktu lalu, Universitas Teknologi Nanyang (NTU) mengumumkan agar semua agen perjalanan yang berencana mengunjungi kampusnya, diminta untuk melakukan pra-pendaftaran online dan menjadwalkan kunjungan mereka sebelumnya. Universitas juga akan membebankan biaya masuk kepada grup wisata.

Hal ini terjadi setelah siswa NTU melalui media sosial mengeluhkan gangguan terhadap kehidupan sekolah mereka yang disebabkan oleh wisatawan. Gangguan itu berupa antrean panjang di kantin, gangguan selama kelas berlangsung, dan kemacetan lalu lintas yang diperburuk oleh bus wisata.


Kunjungan Wisatawan Indonesia ke Singapura Paling Banyak

Area Manager STB di Indonesia, Hafez Marican, dalam jumpa pers di Jakarta, 28 Februari 2024. (dok. STB)

Sementara, Singapore Tourism Board (STB) melansir angka kunjungan wisatawan Indonesia ke Singapura menempati urutan pertama dengan hampir 2,3 juta orang pada 2023. Posisi berikutnya adalah Tiongkok dan Malaysia dengan masing-masing 1,4 juta wisatawan dan 1,1 juta wisatawan.

Sementara, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Singapura secara total melebihi target pada 2023. Kedatangan wisatawan mancanegara mencapai 13,6 juta dan pendapatan pariwisata diperkirakan mencapai antara 24.5--26 milliar dolar Singapura, dari proyeksi awal STB sebesar 12-14 juta wisatawan dan pendapatan pariwisata sebesar 18--21 milliar dolar Singapura.

Mengutip CNBC, beberapa waktu lalu, rata-rata lama menginap turis pada 2023 adalah sekitar 3,8 hari. Durasi itu lebih tinggi dibandingkan lama menginap pada 2019 dengan 3,4 hari.

Menurut STB, salah satu alasan utama keberhasilan Singapura dalam menarik wisatawan Indonesia adalah kolaborasi kuat yang telah dijalin dengan media, brand, dan mitra perjalanan Indonesia. Kemitraan dengan perusahaan seperti GDP Ventures dan Traveloka membantu meningkatkan penjualan akomodasi dan tiket atraksi di Singapura.

Sementara, kemitraan dengan merek fesyen muslim Button Scarves dan asosiasi agen perjalanan seperti ASITA – AMPHURI, membantu meningkatkan pemahaman wisatawan tentang Singapura di pasar wisatawan muslim Indonesia yang terus berkembang. Pada tahun ini, Singapura menargetkan lebih banyak lagi kunjungan wisatawan Indonesia dari luar Jakarta.


Fokus Daerah di Luar Jakarta

Kampanye Made in Singapore lewat iklan videotron di Bundaran HI. (dok. STB)

Area Manager STB di Indonesia, Hafez Marican, dalam jumpa pers, akhir Februari 2024, mengemukakan sejumlah daerah di luar Jakarta yang menjadi fokus target STB adalah penduduk yang sudah cukup akrab dengan Singapura, yakni Surabaya di Jawa Timur, Bandung di Jawa Barat, Makassar di Sulawesi Selatan, dan Medan di Sumatera Utara.

Beberapa daerah tersebut, kecuali Bandung, sudah memiliki penerbangan langsung ke Singapura. "Untuk Bandung, tidak punya penerbangan (ke Singapura), tapi daerah tersebut mudah diakses dari Jakarta. Biasanya dari Bandung, jika Anda ingin ke Singapura, Anda bisa terbang dari Jakarta," kata dia.

Untuk menarik minat, Singapura menyiapkan sederet acara hiburan, olahraga, dan bisnis. Setelah sukses menggelar konser Coldplay dan Taylor Swift secara eksklusif, mereka bersiap menggelar konser Bruno Mars pada 3--6 April 2024. Mereka juga akan menggelar acara olahraga seperti Formula 1 Singapore Airlines Singapore Grand Prix, Tour de France Prudential Singapore Criterium, dan Standard Chartered Singapore Marathon.

Bagi wisatawan MICE Indonesia, Singapura akan menjadi tuan rumah sejumlah acara bisnis internasional tahun ini, termasuk Food & Hotel Asia (23-26 April), Rotary International (25-29 Mei), NRF 2024: Retail’s Big Show Asia Pacific (11-13 Juni), dan Medical Fair Asia (11 –13 September)

Infografis Wabah Kutu Busuk Melanda Korsel, Hong Kong hingga Singapura (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya