Rupiah Ditutup Tergilincir ke 15.718 per Dolar AS, Menanti Suku Bunga Acuan BI

Nilai tukar rupiah ditutup tergelincir terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (19/3/2024).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Mar 2024, 15:45 WIB
Petugas menata mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup turun 0,22 persen atau 34 poin ke Rp15.616,5 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS 0,16 persen ke 104,41. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah ditutup tergelincir terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (19/3/2024). Pelemahan rupiah ini tidak terlepas sentimen menunggu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Rabu (20/3).

Pada akhir perdagangan Selasa, kurs rupiah melemah 27 poin atau 0,17 persen menjadi 15.718 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.691 per dolar AS.

"Untuk RDG BI, pasar expect (memperkirakan) BI mempertahankan BI-Rate di 6 persen," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2024).

RDG BI Bulanan membahas rekomendasi dan penetapan kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dalam satu bauran kebijakan.

Di sisi lain, pasar menunggu langkah beberapa bank sentral utama di dunia, yakni bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan.

Menurut Rully, ada potensi BoJ mulai akan melakukan normalisasi dari kebijakan suku bunga negatif, kemungkinan bisa dinaikkan dari -0,1 persen menjadi 0,1 persen.Sementara, suku bunga kebijakan The Fed diproyeksikan masih akan tetap bertahan di level 5,5 persen.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turun ke level 15.712 per dolar AS dari sebelumnya 15.672 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya