Jalan Gatot Subroto ke Slipi Dialihkan, Imbas Demo Depan Gedung DPR

Ditlantas Polda Metro Jaya memutuskan untuk mengalihkan arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi dan ke Slipi. Imbas aksi unjuk rasa yang digelar beberapa elemen masyarakat, khususnya di depan gedung DPR RI, Selasa (19/3/2024).

oleh Tim News diperbarui 19 Mar 2024, 16:05 WIB
Demo mendesak hak angket kecurangan Pemilu 2024 di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3) diwarnai aksi saling lempar botol. Insiden ini terjadi lantaran muncul massa tandingan yang juga menggelar demo di depan Gedung DPR. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta Ditlantas Polda Metro Jaya memutuskan untuk mengalihkan arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi dan ke Slipi. Imbas aksi unjuk rasa yang digelar beberapa elemen masyarakat, khususnya di depan gedung DPR RI, Selasa (19/3/2024).

Dengan pengalihan ini, Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali mengimbau agar pengendara bisa mencari rute alternatif lain, untuk menghindari jalan depan Gedung DPR/MPR RI.

"Untuk menghindari terjadinya kepadatan lalu lintas, kami himbau kepada warga masyarakat yang datang dari arah Semanggi menuju ke Slipi khususnya di arteri agar mencari rute alternatif lain," kata dia, Selasa.

Karosekali memperkirakan pengalihan arus dilakukan sampai pukul 18.00 WIB. Sebab, banyaknya massa yang hadir dalam aksi ini membuat akses jalan terhalang

"Karena arus lalu lintas di arteri ini sudah kami alihkan sampai pukul 18.00, atau apabila ada perubahan kami informasikan kembali," ujarnya lagi.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa berlangsung di depan gedung DPR/MPR RI, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pada Selasa (19/03/2024). Polisi siap mengawal jalannya aksi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya mengerahkan 3.355 personel yang akan disebar di Gedung DPR/MPR serta KPU RI.

"Dalam rangka pengamanan aksi hari ini di depan gedung DPR/MPR RI kami melibatkan personil gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan Instansi lainnya. Di DPR/MPR RI melibatkan 2.970 personel dan KPU RI melibatkan 385 personil," kata Susatyo dalam keterangan tertulis, Selasa.


Pengalihan Arus Lalu Lintas Jadi Opsi

Susatyo mengatakan, skema pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI dan KPU RI juga disiapkan, namun bersifat situasional dengan pertimbangan dinamika situasi di lapangan.

Susatyo berpesan kepada warga masyarakat yang akan melintas di sekitaran DPR/MPR RI dan juga KPU RI disarankan mencari jalan alternatif lainnya dikarenakan di kedua tempat tersebut akan ada aksi unjuk rasa.

"Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi dan juga di sekitaran KPU RI akan di berlakukan rekayasa lalulintas bilamana eskalasi massa meningkat," papar dia.


Tidak Terprovokasi

Susatyo menginstruksikan kepada personel yang terlibat dalam pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.

"Kami menghimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas," ujar dia.

"Dengan persiapan dan kesiapan Pengamanan yang sudah kami lakukan, kami menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga Keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman dan tertib," dia menandaskan.

 

 

Reporter:Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya