Liputan6.com, Jakarta - Dalam ajaran Islam, sungai surga merupakan bagian dari gambaran surga yang indah dan penuh kenikmatan yang dijanjikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang sholeh.
Sungai-sungai ini disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis sebagai salah satu dari banyak kenikmatan yang menanti orang-orang yang beriman dan beramal sholeh di akhirat.
Deskripsi tentang sungai-sungai surga dalam Al-Qur'an sering kali menggambarkan airnya yang jernih, manis, dan melimpah ruah. Air sungai surga ini diyakini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memiliki sifat yang menyehatkan dan memberikan kenikmatan yang tak terbayangkan bagi penghuninya.
Selain itu, sungai-sungai surga juga diyakini mengalir di antara taman-taman yang hijau dan subur, menjadi bagian dari pemandangan yang mempesona dan menyejukkan hati bagi para penghuni surga.
Dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW juga memberikan deskripsi tentang sungai-sungai surga, termasuk sungai-sungai susu, madu, anggur, dan air yang tidak berubah rasa dan baunya.
Semua ini menciptakan gambaran tentang surga sebagai tempat yang penuh dengan berbagai kenikmatan yang tidak terbatas, di mana setiap penghuni akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang sempurna.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Sungai di Dunia Jelmaan dari Surga
Keempat sungai tersebut secara jelas disebut dalam hadis Nabi. Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
فجرت أربع أنهار من الجنة: الفرات، والنيل، وسيحان وجيحان
Artinya, “Telah dipancarkan empat buah sungai dari surga, yakni Eufrat, Nil, Saihan (sungai yang terletak di bagian selatan Turki, Asia), dan Jaihan (sungai yang terletak di perbatasan antara Turki dengan Suriah).”
Atau dalam redaksi lain, mengutip eramuslim.com, sungai-sungai surga dijadikan sebagai salah satu simbol dari kemurahan dan kemurahan Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat dan sholeh.
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: سيحان وجيحان والفرات والنيل كل من أنهار الجنة
Sungai merupakan fenomena alam yang mengalirkan air dari sumbernya yang terletak di dataran tinggi, menuju muara terakhirnya di samudra lepas. Sungai-sungai yang ada di muka bumi memiliki fungsi vital dalam menyokong kehidupan umat manusia.
Inilah mengapa, dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW pernah mengatakan ada sejumlah sungai yang merupakan “jelmaan” dari surga. Meski ada banyak nama sungai di dunia, hanya ada empat sungai yang disebutkan Rasul, yakni Sungai Seihan, Jeihan, Nil, dan Eufrat. “Semuanya adalah sungai-sungai surga,” kata Rasul bersabda dalam riwayat Muslim.
Dalam banyak penjelasannya, konon sumber mata air sungai-sungai tersebut adalah jelmaan dari surga lapisan yang paling bawah. Sumber mata air ini dilindungi oleh sepasang sayap malaikat Jibril. Ia menitipkannya pada gunung yang kemudian mengalirkannya ke Bumi. Berikut ini adalah sungai yang diberkahi itu:
Advertisement
Sungai Seihan dan Jaihan
Sungai Seihan
Seihan merupakan sungai terbesar yang berada di Yordania (dahulu wilayah Syam) dan juga termasuk sungai terpanjang di Turki karena airnya mengalir sampai ke Laut Mediterania. Panjang Sungai ini adalah 560 km.
Aliran air sungai ini mengalir dari perbukitan Anadolu di pegunungan Ante Toros. Sungai ini melewati Adana, dan bermuara di Laut Tengah, di timur laut Teluk Iskandarun. Anak sungai utamanya adalah Zamant dan Goksu yang bersatu di Aladag. Adana kemudian membentuk Sungai Seyhan. Di Adana, aliran Sungai Seihan dibendung menjadi sebuah dam yang berfungsi untuk irigasi, tenaga listrik, dan pengendali banjir.
Sungai Jaihan
Sungai Jaihan dikenal pula dengan nama Amu Darya, salah satu sungai terpanjang di Asia Tengah. Di dunia Barat, sungai ini terkenal mulai dari zaman Yunani hingga Romawi dengan nama Sungai Oxus.
Orang Arab mengenalnya dengan nama Sungai Jaihan. Sungai ini memiliki panjang sekitar 2.540 km dan terbentuk dari persimpangan sungai Vakash dan Panj.
Sungai yang memiliki debit air sekitar 97,4 kubik km per tahun itu mengalir dari Pegunungan Pamir ke arah barat laut melewati perbatasan antara Afghanistan dan Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan sebelum mengalir ke Gurun Karakum di Turkmenistan dan Uzbekistan. Sungai ini berakhir ke Laut Aral melewati delta yang luas.
Seluruh airnya berasal dari pegunungan tinggi dengan curah hujan sekitar 1.000 mm per tahun. Meskipun berasal dari sumber air berskala besar, penguapan musim panas menyebabkan tidak semua air yang mengalir di sungai itu mencapai Laut Aral.
Sungai Nil dan Eufrat
Nil
Sungai dengan panjang 6.650 km ini merupakan sungai terpanjang di dunia yang membelah sembilan negara, di antaranya, Etiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Ruwanda, Burundi, Sudan, dan Mesir.
Aliran airnya berasal dari pegunungan Kilimanjoro, Afrika Timur, dan mengalir dari arah selatan ke utara dan bermuara di Laut Tengah. Sungai ini selain kaya manfaat juga sarat dengan sejarah. Di pinggiran sungai inilah, peradaban datang silih berganti.
Eufrat
Sungai dengan panjang 2.781 km ini melintasi tiga negara, yaitu Turki, Suriah, Irak. Bersama Tigris, sungai ini mencatat sejarah panjang dalam peradaban kuno Mesopotamia. Banyak kota purba berdiri di tebing sungai ini, seperti Kota Mari, Sippar, Nippur, Shuruppak, Uruk, dan Eridu. Lembah sungai ini juga membentuk pusat imperium Babilonia dan Assyria.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
يوشك الفرات أن يحسر عن جبل من ذهب فمن حضره فلا يأخذ منه شيئاً
“Sungai ini akan mengering menjelang kiamat. Muncullah pegunungan emas yang hanya menimbulkan kekacauan. “Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikit pun,” kata Rasul bertitah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement