Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Karya Jadi 3 Perusahaan

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru soal rencana penggabungan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Mar 2024, 18:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru soal rencana penggabungan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya.. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kabar terbaru soal rencana penggabungan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Rencananya, akan ada penggabungan sejumlah perusahaan menjadi tersisa 3 BUMN.

Erick mencatat saat ini ada 7 BUMN karya yang beroperasi. Nantinya, akan digabung menjadi 3 perusahaan saja. Dia mengaku sudah memproses rencana tersebut.

"Di BUMN Karya hari ini kita sudah konsolidasi dalam tahap proses menggabungkan 7 karya menjadi 3 perusahaan karya," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Pertama, menggabungkan PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kedua, menggabungkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abhipraya dan Nindya Karya. Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Bagian dari Penyehatan BUMN

Erick Thohir menilai, upaya merger atau konsolidasi perusahaan ini jadi salah satu upaya penyehatan BUMN Karya. Mengingat, salah satu tujuan transformasi yang dibawa Erick adalah membuat BUMN makin sehat.

"Kita juga sudah mulai mengklasifikasi karya-karya ini menjadi pengelompokkan-pengelompokkan, supaya mereka bisa fokus pada tugasnya masing-masing," ujarnya.

Harapannya, pembagian tugas tadi tidak menjadikan BUMN Karya 'palugada'. Artinya, garapan proyek-proyek akan spesifik dilakukan sesuai dengan kategori dan kelasnya masing-masing.

 


Pembagian Tugas

Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 42 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun (Dapen) di lingungan BUMN. (Dok Kementerian BUMN)

Selanjutnya, Erick menuturkan masing-masing tugas yang akan diemban 3 klaster BUMN Karya tadi. Yakni, HK dan Waskita akan fokus pada jalan tol, jalan non tol, gedung institusi, hingga residen komersial.

Sementara itu, Wika, PP, hingga Adhi Karya tidak akan menggarap pada sektor yang sudah dikuasai HK-Waskita. Namun, seluruhnya punya aspek keahliannya masing-masing.

"Tetapi untuk WIKA dan PP dia tidak masuk ke tollroads, tapi dia fokus ke seaport, airport, tetapi dia juga akan tetap masuk di residential karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya," urainya.

Kemudian, Adhi Karya-Nindya Karya bakal fokus menggarap sektor Engineering, Procurement, Construction (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel, dan beberapa hal senada lainnya.

"Ini yang kita lakukan sebenarnya konsolidasi sekaligus penyehatan," pungkas Erick Thohir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya