Deddy Corbuzier Tetap Ajarkan Islam Tanpa Paksa Azka Jadi Mualaf, Alasannya Disetujui Habib Jafar

Deddy Corbuzier sempat disinggung soal perbedaan agama antara dirinya dan sang putra, Azka. Ia mengaku tak ingin paksakan sang anak untuk mengikuti jejaknya sebagai mualaf.

oleh Rosaria Arum Prakoso diperbarui 21 Mar 2024, 03:00 WIB
Kedekatan Hubungan Ayah Anak antara Deddy Corbuzier dan Azka Corbuzier (Instagram/@mastercorbuzier)

Liputan6.com, Jakarta, - Deddy Corbuzier diketahui menganut keyakinan yang berbeda dengan putra semata wayangnya, Azka Corbuzier. Kendati beda agama, ia tetap tak mau paksakan sang anak untuk menjadi mualaf. Hal ini diungkapkan langsung oleh Deddy Corbuzier saat menjadi bintang tamu dalam program Ramadhan bertajuk “Login” yang diusung oleh dirinya sendiri beserta Habib Jafar dan Onadio Leonardo.

Dalam episode terbaru podcast yang tayang pada Selasa (19/3/2024) tersebut, Deddy sempat disinggung soal perbedaan agama antara dirinya dan sang putra, Azka. Seperti diberitakan sebelumnya, Deddy resmi menjadi mualaf pada tahun 2019 lalu. Ia juga membenarkan bahwa Azka hingga kini masih memeluk agama Katolik.

Bukan tanpa alasan, mantan suami Kalina Ocktaranny itu mengaku tak ingin paksakan sang anak untuk mengikuti jejaknya sebagai mualaf. Lebih lanjut, ia pun membeberkan alasan di balik keputusannya tersebut yang kemudian turut disetujui oleh Habib Jafar.

Lo kan beda server nih sama Azka, udah mualaf,” kata Habib Jafar yang dibenarkan oleh Deddy Corbuzier.

Habib Jafar lantas melemparkan pertanyaan, “Di satu sisi seorang ayah yang pasti sayang banget sama anaknya, ingin anaknya ikut ayahnya. Tapi di sisi lain Islam yang lo anut melarang memaksakan agama kepada siapa pun, termasuk anak kita. Posisi lo gimana sekarang?


Ubah Pandangan Azka soal Islam

Kedekatan Hubungan Ayah Anak antara Deddy Corbuzier dan Azka Corbuzier (Instagram/@mastercorbuzier)

Menjawab pertanyaan tersebut, Deddy memberikan pengakuan bahwa putranya sempat skeptis soal Islam yang dianggap selalu berkaitan dengan perang dan teror.

Karena itulah, alih-alih memaksakan sang anak untuk mualaf, Deddy lebih memilih untuk mengajarkan agama Islam secara perlahan.

Gue paham dengan ajaran agama yang gue anut baru (Islam) dan gue juga menerangkan ke anak gue, pelan-pelan loh,” terang pria kelahiran tahun 1976 tersebut.

Dulu Azka itu kalau mendengarkan kata muslim sama seperti kebanyakan orang, mungkin ya yang tidak paham, yaitu yang kata Onad, wah ini agamanya (Islam) perang, teror, udah gitu marah-marah dan sebagainya,” imbuhnya.

Untuk meluruskan pandangan anaknya soal agama yang dianutnya itu, Deddy melakukan pendekatan dengan penjelasan yang berdasarkan pada logika sehingga anaknya bisa lebih mudah memahami alasannya.


Tetap Ajarkan yang Terbaik

Kedekatan Hubungan Ayah Anak antara Deddy Corbuzier dan Azka Corbuzier (Instagram/@mastercorbuzier)

Lebih lanjut, Deddy menegaskan tidak akan paksa anaknya untuk pindah agama. Menurutnya, tugasnya sebagai seorang ayah adalah mengajarkan kebaikan kepada putranya, sementara pilihan akhirnya tetap menjadi keputusan pribadi Azka.

Jadi menurut gue, kalau loe nanyain gue sekarang, gue nggak bisa memaksakan dia agamanya pindah, tapi gue bisa mengajarkan yang menurut gue terbaik buat dia,” jelas Deddy

Saat dicecar kemungkinan Azka tetap memeluk agama Katolik, Deddy mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.

Yaudah itu pilihan dia [jika tetap menganut agama Katolik] kan orang tua tugasnya adalah mengarahkan, bukan memaksakan,” imbuhnya.

Bahkan, Deddy menegaskan akan tetap menyayangi putranya meski berbeda keyakinan, “kalau pun suatu saat dia nggak mau pindah, [Azka] tetap anak gue.


Disetujui Habib Jafar

Habib Jafar berbincang dengan Deddy Corbuzier dalam Podcast "Login" (Sumber: YouTube/Deddy Corbuzier)

Pengakuan Deddy Corbuzier langsung disambut dengan baik oleh Habib Jafar. Ia mengaku setuju dengan alasan Deddy lantaran sesuai dengan ajaran agama Islam. Habib Jafar lantas menjelaskan bahwa Islam juga melarang paksaan untuk memeluk suatu agama, meski kepada keluarga sekalipun.  

”Gue suka nih dua hal, pertama bahwa tidak ada paksaan dalam agama termasuk dari ayah kepada anaknya, di zaman nabi juga terjadi hal itu, nggak boleh dipaksa,” terangnya.

Habib Jafar kemudian menerangkan benar adanya bahwa tugas utama seorang ayah itu adalah mengarahkan keluarganya dengan ketulusan, bukan dengan paksaan.

Dan kalau pun dia tidak ikut [agama Islam], tetap seorang ayah harus berbakti kepada anaknya, artinya berbuat baik kepada anaknya,” lanjut Habib Jafar.

Yang kedua, gue sukanya begini, bahwa yang penting dia (Azka) aman, nyaman,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya