Transformasi Digital Bisa Dongkrak Pertumbuhan Bisnis hingga 50%, Caranya?

Sejak memasuki periode industri 4.0, solusi transformasi digital yang terkoneksi dengan internet of things membantu bisnis untuk bisa beroperasi menjadi lebih efisien dan efektif.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Mar 2024, 07:45 WIB
Ilustrasi Mulai Kembangkan Bisnis (freepik/rawpixel)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara untuk menumbuhkan bisnis lebih berkelanjutan bukan sekadar mencatatkan pertumbuhan omzet setinggi-tingginya, tapi juga membuat operasional bisnis lebih efisien dan efektif. Sehingga margin keuntungan yang didapatkan bisa meningkat, serta tim maupun konsumen juga merasakan manfaat dari operasional bisnis yang efektif dan efisien. 

Sejak memasuki periode industri 4.0, solusi transformasi digital yang terkoneksi dengan internet of things membantu bisnis untuk bisa beroperasi menjadi lebih efisien dan efektif. Salah satunya, transformasi digital populer adalah memanfaatkan layanan SAP Public Cloud yang mampu meningkatkan skalabilitas, fleksibilitas, dan optimasi biaya operasional bisnis. 

Managing Partner TMS Consulting Dery Hananto mengatakan dalam pengalaman TMS mendukung transformasi digital beberapa kliennya dengan SAP S/4HANA Cloud, perusahaan itu mendapatkan manfaat seperti operasional bisnis bisa bekerja lebih efektif sebesar 50% dibandingkan dengan sebelumnya, penilaian yang lebih akurat terhadap kapasitas aset dan potensi untuk pekerjaan berlebih. 

"Selain itu, perusahaan klien juga mampu mengelola aset dengan lebih efisien, serta menghilangkan proses pengelolaan aset manual selama tiga jam setiap hari, serta meredam risiko human error," ujarnya dikutip Rabu (20/4/2024).. 

Selain dari sisi asset management, transformasi digital dengan SAP S/4HANA Cloud juga bisa mendukung lini bisnis lainnya seperti Supply Chain Management. Dari pengalaman TMS, transformasi digital itu membantu perusahaan kliennya bisa mencatatkan 97 persen pengiriman dilakukan tepat waktu, meningkatkan kepuasan konsumen, serta meningkatkan tingkat perputaran investasi sebesar 30 persen. 

Dari sisi keuangan, SAP Public Cloud ini bisa membantu menghemat waktu hingga 50 persen untuk menutup akun bulanan. Lalu, dengan transformasi digital, perusahaan bisa mengelola 1,5 kali lebih banyak transaksi dengan jumlah karyawan yang sama. 

Inovasi

Sales Director, Head of Midmarket SAP Indonesia, Anastasia Siada mengatakan, pihaknya pun terus berinovasi untuk memberikan solusi kepada klien. Salah satunya, sistem SAP saat ini sudah dilengkapi dengan Joule, salah satu teknologi artificial intelligence, sehingga bisa mengelola operasional semakin efisien dan efektif. 

"Dengan AI kami ini, bisnis bisa menghemat searching time hingga 80 persen. Lalu, penggunanya juga bisa mendapatkan smart insight," ujarnya. 

Untuk itu, SAP S/4HANA Cloud memberikan nilai bisnis unik dan berbeda untuk ditawarkan kepada perusahaan untuk membantu efektivitas operasional di sisi Asset Management, Finance, Sales, Procurement, R&D/Engineering, Manufacturing, Supply Chain Management, dan Information Technology. 

Sejauh ini, TMS Consulting yang menjadi mitra dari SAP di Indonesia sudah membantu transformasi digital beberapa perusahaan di sektor seperti pertambangan, keuangan hingga ritel. Sehingga operasional bisnis bisa berjalan secara efektif dan efisien.


Industri Manufaktur Bakal Bawa Indonesia Masuk 10 Negara Ekonomi Terkuat Dunia di 2030

Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Transformasi industri 4.0 membawa banyak perubahan dalam berbagai aktivitas ekonomi, terutama upaya mengadaptasi penggunaan teknologi digital. Percepatan transformasi digital ini juga sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional menjadi lebih berkelanjutan, fleksibel dan efisien.

Pada tahun 2018, Kementerian Perindustrian menginisiasi peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai upaya percepatan transfomasi digital sektor manufaktur di tanah air.

Peta jalan ini digunakan sebagai acuan bagi pelaku industri dan pembuat kebijakan untuk menerapkan konsep revolusi industri 4.0, dengan target besarnya adalah Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara besar yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Perusahaan manufaktur memegang peran penting bagi perekonomian nasional. Transformasi dan implementasi industri 4.0 pada perusahaan manufaktur diyakini akan meningkatkan produktivitas, daya saing, efisiensi, kontribusi nilai tambah dan keberlanjutan industri nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutan pada Penganugerahan National Lighthouse Industri 4.0 dan Soft Launching Indonesia 4.0 Conference And Expo 2024 serta Regional Cloud & Datacenter Congress 2024 di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Menperin menegaskan, implementasi teknologi industri 4.0 dapat mendorong tercapainya dampak positif pada finansial, operasional, dan teknologi. “Komponen terpenting pada proses transformasi digital berupa kesadaran manfaat penggunaan peralatan digital, tidak hanya sekedar kemampuan adopsi teknologi, namun harus sejalan dengan perubahan mindset digital,” tuturnya.

Sejalan dengan langkah mempercepat transformasi industri 4.0 pada sektor manufaktur di Indonesia, sejak tahun 2019 Kemenperin juga menjalankan program National Lighthouse Industri 4.0.

Perusahaan manufaktur yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0 merupakan pilihan karena dinilai bisa menjadi percontohan (role model) bagi perusahaan manufaktur lainnya dalam menjalankan transformasi dan implementasi industri 4.0.

“Sejak tahun 2019 hingga 2022, terdapat 14 perusahaan yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi.

 

 

 

 


National Lighthouse Industri 4.0

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok Kemenperin)

Sebagai yang ditetapkan National Lighthouse Industri 4.0, perusahaan tersebut diharapkan secara aktif melakukan sharing knowledge dan menjadi tempat training bagi perusahaan lain.  

“Perusahaan ini mampu bertindak sebagai mercusuar atau lighthouse untuk memandu industri lain dalam mempercepat implementasi teknologi industri 4.0 di perusahaan serta mengatasi tantangan dalam meningkatkan sistem produksi yang ada,” imbuh Andi.

Oleh sebab itu, semakin banyak perusahaan manufaktur yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0, perusahaan lain akan semakin terpacu untuk belajar secara best practice dalam mengadaptasi perkembangan teknologi terkini. Dengan demikian, perusahaan yang belajar tersebut, dapat mulai mengadopsi teknologi industri 4.0 untuk mendongkrak daya saing dan kelangsungan bisnis perusahaan.

Seleksi National Lighthouse Industri 4.0 dilakukan sejak pertengahan tahun 2023 hingga bulan Januari 2024, yang terdiri dari beberapa tahapan seperti evaluasi, penilaian, dan penetapan. Tahapan tersebut melibatkan berbagai perwakilan dari pemerintah, perguruan tinggi atau akademisi, asosiasi, technology provider, dan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai Lighthouse Industri 4.0.

 


Jadi Role Model

Transformasi industri 4.0 membawa banyak perubahan dalam berbagai aktivitas ekonomi, terutama upaya mengadaptasi penggunaan teknologi digital. Percepatan transformasi digital ini juga sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional menjadi lebih berkelanjutan, fleksibel dan efisien. (Dok. Kemenperin)

Pada kesempatan ini, Menperin didampingi Kepala BSKJI menyerahkan piagam Lighthouse Industri 4.0 di Indonesia kepada 15 perusahaan yang telah mengikuti seluruh tahapan seleksi dan ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0.

Ke-15 perusahaan tersebut, yaitu PT Tirta Investama (Plant Pandaan dan Banyuwangi), PT Gelora Djaja, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Paragon Technology and Innovation, dan PT Semen Tonasa.

Selanjutnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Pancaprima Ekabrothers, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Plant 3: Engine Plant), PT Astra Komponen Indonesia, PT Hartono Istana Teknologi (Factory Kudus), dan PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia. 

“Perusahaan-perusahaan ini layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya masing-masing, serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia,” jelas Menperin. Pencapaian ini melebihi target yang ditetapkan oleh Menperin sebelumnya, bahwa perlu ada penambahan lima perusahaan National Lighthouse Industri 4.0 di Indonesia pada tahun 2024.

Pada tahun 2019, terdapat dua perusahaan di Indonesia yang telah memperoleh status sebagai Global Lighthouse Network oleh World Economic Forum (WEF) dan menjadi rujukan global dalam tranformasi industri 4.0, yaitu PT Schneider Electric Manufacturing Batam dan PT Petrosea Tbk. 

Pada awal tahun 2024, terdapat tiga perusahaan yang sedang mengikuti seleksi Global Lighthouse Network – WEF wave 12, yaitu PT Akebono Brake Astra Indonesia, PT Astra Honda Motor, dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Ketiganya merupakan perusahaan yang telah ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun sebelumnya.

Menperin berpesan agar para kandidat perusahaan tersebut dapat melakukan persiapan yang sebaik-baiknya dan terukur. “Kita harus terus memacu semangat, dan tidak boleh berpuas diri. Karena jika kita bandingkan dengan capaian 153 perusahaan industri Global Lighthouse Network, maka capaian yang telah didapat industri-industri dalam negeri sudah cukup baik,” tandasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya