Apa Itu Kista, Berikut Mitos dan Fakta Tentang Kista Ovarium

Kista merupakan kantong berisi cairan, zat padat, atau udara yang membentuk benjolan di bawah permukaan kulit. Salah satu jenis kista yang harus diketahui adalah kista ovarium.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 21 Mar 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Haid Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Bandung - Kista merupakan kantong berisi cairan, zat padat, atau udara yang membentuk benjolan di bawah permukaan kulit. Kista bisa muncul di bagian tubuh mana pun misalnya lengan, wajah leher, punggung, lutut, dan lain-lain.

Mengutip dari Siloam Hospital Kista merupakan benjolan yang terbentuk dari jaringan membran dan berisi zat-zat tertentu. Misalnya zat cairan, zat semisolid, nanah, udara, atau rambut.

Kista muncul biasanya di bawah permukaan kulit dan bisa tumbuh di jaringan organ dalam tubuh salah satunya di ovarium atau indung telur. Kista juga termasuk benjolan yang tidak bersifat ganas.

Pada umumnya kista membesar dengan lambat serta tidak menimbulkan nyeri namun kista bisa terasa sakit jika ukurannya telah berkembang cukup besar. Rasa sakit tersebut berasal dari tekanan kista pada organ di sekitarnya.

Kista yang terasa sakit juga bisa karena terinfeksi, pecah, atau tumbuh di bagian tubuh yang sensitif. Kondisi yang menyebabkan kista bisa berbeda-beda seperti infeksi, penyakit bawaan lahir, peradangan kronis, dan penyumbatan pada saluran di dalam tubuh.

Kemudian penyebab dari kista juga bisa bervariasi tergantung dengan jenis kista yang dideritanya. Melansir dari Obgyn Center salah satu jenis kista yang umum terjadi adalah kista ovarium.

Perlu dipahami kista ovarium sangat umum terjadi dan sebagian besar berukuran kecil tanpa menunjukan masalah atau gejala apapun. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang selama proses ovulasi.

Beberapa wanita kerap tidak menyadari atau mengetahui apa itu kista dan terkadang ada beberapa mitos aneh terkait kista di antara masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan mitos dan fakta tentang kista ovarium.


Mitos dan Fakta Tentang Kista Ovarium

Ilustrasi/Copyright unsplash/Andrea Piacquadio

1. Mitos Kista Ovarium bersifat Kanker

Mitos yang sering beredar di antara masyarakat adalah mitos tentang kista ovarium yang bersifat kanker. Faktanya sebagian besar kista ovarium tidak bersifat kanker dan ketika ditemukan tidak menjadi kanker seiring waktu.

Kondisinya berbeda dengan massa padat jaringan yang membentuk tumor karena kista adalah kantong yang berisi cairan sederhana dan jarang mengandung sel kanker. Kemudian setiap kista ovarium yang muncul setelah menopause harus diperiksa.

Hal tersebut untuk memantau tanda-tanda kanker karena perempuan pascamenopause memiliki peningkatan risiko kanker ovarium.

2. Mitos Kista menyebabkan kemandulan

Mitos kedua yang selalu beredar di antara masyarakat adalah mitos kista yang menyebabkan masalah kemandulan. Faktanya kebanyakan kista ovarium tidak menyebabkan masalah kemandulan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kista terinfeksi dapat menyebabkan jaringan perut di saluran tuba yang dapat menyebabkan kemandulan. Namun hal tersebut mempunyai kemungkinan kecil untuk terjadi.


Mitos dan Fakta Tentang Kista Ovarium

Ilustrasi kista/copyright shutterstock

3. Kista ovarium harus diangkat melalui pembedahan

Beberapa masyarakat sering mendengar mitos tentang kista ovarium yang harus melalui operasi pembedahan untuk mengangkatnya. Namun faktanya kebanyakan kista ovarium berukuran sangat kecil dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa intervensi apa pun.

Berbeda dengan kista yang berukuran besar, persisten, atau menimbulkan gejala tertentu baru harus dilakukan pengangkatan. Beberapa di antaranya dapat diangkat menggunakan laparoskopi yaitu suatu jenis operasi yang hanya menggunakan sayatan kecil.

4. Hanya perempuan yang lebih tua terkena kista

Faktanya kista bisa terkena kepada perempuan di segala usia dan tidak hanya berpatok pada perempuan yang lebih tua. Namun bedanya kista yang dirasakan wanita muda biasanya hilang dengan sendirinya tanpa masalah dan tanpa disadari.

Sementara kista yang dirasakan perempuan lebih tua terutama wanita pascamenopause mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.


Mitos dan Fakta Tentang Kista Ovarium

Ilustrasi nyeri pinggang bisa menjadi gejala kista ginjal. Foto: Freepik.

5. Kista menyebabkan nyeri dan siklus menstruasi tidak teratur

Tidak semua kista ovarium menyebabkan rasa nyeri atau membuat siklus menstruasi tidak teratur. Faktanya kista ovarium mayoritas mempunyai ukuran yang sangat kecil dan bahkan tidak disadari.

Kista ovarium bisa menimbulkan rasa sakit ketika kista tersebut menempel dan berkembang besar. Karena kista yang membesar sering kali bisa membuat tekanan kepada organ di sekitarnya.

Sama halnya dengan nyeri dan siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala kista yang jarang terjadi kecuali kista tersebut tumbuh cukup besar dan menimbulkan masalah pada siklus menstruasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya