Liputan6.com, Jakarta - Aktris Korea Selatan, Kim Ji Won, mengungkap komitmennya dalam menjaga kesehatan dan penampilannya agar tampil paripurna di drama Korea 'Queen of Tears'. Hal ini diungkapnya saat menjadi bintang tamu bersama Kim Soo Hyun dan Park Sung Hoon di 'Salon Drip 2' yang tayang di saluran 'TEO' pada Selasa, 19 Maret 2024, malam.
"Selain alasan kesehatan, saya juga harus mengenakan berbagai pakaian di drama Korea ini. Jadi, saya sangat berusaha dalam menjaga diri selama satu tahun terakhir," kata Kim Ji Won dikutip dari Sport Chosun melalui Naver pada Rabu, 20 Maret 2024, siang.
Advertisement
Tidak hanya itu, pemeran Hong Hae In di drama Korea 'Queen of Tears' rela tidak makan makanan berat bahkan dirinya tidak makan siang sekitar satu tahun.
"Beberapa bulan yang lalu, saya membeli jajangmyeon tapi saya belum sempat memakannya karena masih ada jadwal promosi yang harus saya selesaikan," kata Kim Ji Won.
"Setelah masa-masa promosi selesai, saya akan memakannya," tambahnya.
Mengetahui perjuangan Kim Ji Won dalam menjaga pola makan membuat presenter Jang Do Yeon terkejut. "Saya kagum dengan seberapa keras kamu berusaha untuk mengendalikan diri," ujarnya.
Sementara itu Kim Soo Hyun mengakui bahwa biasanya dia cukup baik dalam menjaga pola makannya, tapi semua buyar ketika syuting di Jerman.
"Saya biasanya cukup baik dalam menjaga pola makan saya, tapi saya melupakan itu selama syuting di Jerman," katanya.
"Saya makan sosis jalanan dan schweinshaxe, dan mulut saya membengkak karena sosisnya terlalu asin sehingga rotinya harus ikut dimakan," tambahnya.
Kim Ji Won Akui Jaga Pola Makan Tidak Selalu Mudah
Kim Ji Won sendiri mengakui bahwa menjaga pola makan yang sehat tidak selalu mudah, terutama saat terlibat dalam jadwal syuting yang padat.
"Saya harus mengakui bahwa saya tidak selalu berhasil menjaga pola makan saya. Saat kita syuting larut malam, kita merasa lapar," katanya.
Tidak hanya berfokus pada kesehatan pribadinya, Kim Soo Hyun, Kim Ji Won, dan Park Sung Hoon juga sedang sibuk dengan proyek akting mereka. Saat ini ketiganya terlibat dalam produksi drama tvN berjudul 'The Queen of Tears'.
Queen of Tears mengisahkan kisah cinta penuh gairah dari pewaris grup Queens yang dijuluki Ratu Pusat Perbelanjaan, Hong Hae In dan putra kepala desa Yongduri, Baek Hyun Woo, beserta segala drama yang mereka hadapi di pernikahan yang menginjak tahun ketiga.
Kim Soo Hyun berperan sebagai Baek Hyun Woo, seorang pengacara muda dari desa Yongduri. Ia jatuh cinta pada Hong Hae In (diperankan Kim Ji Won) dan menjadi menantu keluarga kaya setelah bertemu secara kebetulan saat magang.
Di dalam cerita, Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akan terlihat saling membenci tapi pada akhirnya keduanya akan memperlihatkan cinta mereka yang begitu kuat dan penuh gairah sebagai pasangan yang tidak bisa menyembunyikan rasa cintanya.
Advertisement
Fakta Unik Kim Ji Won Pemeran Utama Queen of Tears
Kim Ji Won, dengan daya pikatnya yang besar di kalangan penggemar K-drama, seringkali menjadi objek perhatian untuk mengetahui fakta-fakta menarik tentang dirinya, termasuk dalam hal penggunaan tangan saat beraktivitas sehari-hari. Ada banyak spekulasi tentang kebiasaannya menggunakan tangan kiri, baik saat makan, minum, maupun menulis. Namun, beberapa juga berpendapat bahwa Kim Ji Won sebenarnya adalah seorang ambidextrous.
Perdebatan tentang kecenderungan penggunaan tangan ini menjadi topik menarik di antara para penonton serial 'Queen of Tears' di platform X.
Ambidextrous adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang menggunakan kedua tangan dengan baik. Secara umum, kebanyakan orang memiliki preferensi dalam menggunakan tangan, baik kanan maupun kiri, untuk berbagai aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, atau menulis. Namun, ada juga individu yang lebih cenderung menggunakan tangan kiri atau 'kidal'.
Seorang ambidextrous mampu menggunakan kedua tangan dengan baik dan lancar, mirip dengan apa yang dikatakan mengenai Kim Ji Won. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada tahun 2010, yang dilakukan oleh Imperial College London, meneliti 8 ribu anak usia 7-8 tahun dan kemudian mengikuti mereka hingga usia 15-16 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya sekitar 1 dari setiap 100 anak yang memiliki kemampuan ambidextrous.
