Liputan6.com, Banjarmasin - Jalan-jalan di Pasar Wadai di kawasan Balai Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), berburu kudapan untuk bekal berbuka puasa. Pengunjung disuguhkan dengan keanekaragaman makanan dan minuman yang dijajakan oleh pelaku Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) Banjarmasin.
Bekal untuk takjil tentu bervariasi, tahun ini Ramadan 1445 Hijriah, Pemko Banjarmasin menghadirkan 130 pelaku UMKM untuk turut memeriahkan kegiatan Pasar Wadai. Sehingga makanan dan minuman di sini banyak, terutama makanan yang mampu menarik simpati atau rasa khas orang Banjar meskipun makanan tersebut berasal dari daerah lain.
Advertisement
Stand 045 misalnya, lapak milik Nisa dengan nama UMKM "Nasi Bakar Hilap", hadir di Pasar Wadai dengan sajian berbeda namun laris manis sebab sesuai dengan lidah orang Banjar. Ia menjajakan makanan khas Sunda, Jawa Barat namun disajikan dengan bahan atau isi yang berbeda, menyesuaikan dengan kegemaran masyarakat lokal.
Adapun varian lauk, atau isi di dalam nasi bakar ini yakni tuna suir, sambal ikan, tuna ikan, tuna cumi, tuna udang ayam ikan, ayam cumi asin, ayam udang, ayam rica-rica. Isian lauk ini disajikan dengan masakan agak berbeda sehingga menjadi sajian nasi bakar ala Banjar.
"Misalnya ayam suir dicampur dengan ikan asin, ikan manis, itu khasnya Banjar. Kemudian ada tuna goreng, ayam rica-rica itukan asli Banjar juga jadi banyak campuran khas makanan Banjar," ucap Nisa, Rabu (20/3/2024).
Ia menjelaskan, dari 1 porsi memiliki berbagai macam jenis lauk, kemudian juga bisa dipesan sesuai keinginan pelanggan, dengan mencampurkan berbagai jenis lauk yang ada. Nasi bakar ini dijual seragam dengan harga Rp25 ribu per bungkus.
"Alhamdulillah, lumayan lah apalagi dapatnya stan gratis ini juga sangat luar biasa, sangat dibantu oleh pemerintah kota, kami juga berharap tahun depan bisa seperti ini lagi," ujarnya.
Sedangkan pemesanan tentunya dengan mengunjungi stand Nasi Bakar Hilap di Pasar Wadai, pembeli dapat memili rasa kemudian akan dipanaskan. Proses pembakaran cukup singkat karena menggunakan alat bakar yang modern.
Nisa mengaku jika telah menggeluti profesi menjual nasi bakar seperti ini telah ditekuni semenjak lima tahun yang lalu. Ia juga mengakui, dagangannya laris dan memang cocok dengan lidah orang Banjar.
"Banyak pelanggan yang ingin mencicipi nasi bakar ini, selain di Pasar Wadai Ramadan ini kami juga melayani pelanggan di jalan Anang Adenansi, Kamboja, Kota Banjarmasin," tutupnya.