Tangani Stunting di Garut, 5.973 Calon Pendamping Keluarga Dipersiapkan

Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, menyiapkan ribuan orang calon pendamping keluarga yang ditugaskan untuk menangani pencegahan dan penanganan stunting di tiap kecamatan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 21 Mar 2024, 10:00 WIB
Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, menyiapkan ribuan orang calon pendamping keluarga yang ditugaskan untuk menangani pencegahan dan penanganan stunting di tiap kecamatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, menyiapkan ribuan orang calon pendamping keluarga yang ditugaskan untuk menangani pencegahan dan penanganan stunting di tiap kecamatan. “Jumlah tepatnya sekitar 5.973 orang pendamping keluarga,” ujar kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, Selasa (19/3/2024).

Menurutnya, kehadiran tim pendamping keluarga dinilai cukup efektif menurunkan kasus stunting di Garut, hingga memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Alhamdulillah menghasilkan rapor baik di tahun 2022, kita bisa menurunkan angka stunting terbesar ketiga tingkat Provinsi Jawa Barat sebesar 11,6 persen," katanya.

Dalam pelaksanaannya, mereka bakal memberikan pembekalan kepada masyarakat terkait dengan deteksi dini faktor-faktor risiko stunting dan pencegahannya secara spesifik. “Kami juga siapkan tenaga kesehatan, kader KB, atau kader pelayanan terpadu di setiap kecamatan yang dibagi menjadi 1.991 tim,” papar dia.

Sebelum diterjunkan ke lapangan ujar dia, mereka bakal mengikuti orientasi tentang berbagai upaya menurunkan kasus stunting di masing-masing kecamatan selama 10 hari hingga 22 Maret 2024. Mereka akan mendapatkan materi pendampingan keluarga berisiko stunting, kemudian verifikasi dan validasi keluarga yang berisiko stunting, dan ketiga optimalisasi aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (elsimil).

“Mereka selanjutnya melakukan pendampingan surveilans dengan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan menyalurkan bantuan sosial terhadap keluarga berisiko stunting,” kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya