Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan akan kendaraan pribadi, khususnya mobil jelang Lebaran memang semakin meningkat. Pasalnya, kendaraan roda empat ini dibutuhkan bagi sebagian masyarakat untuk digunakan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Biasanya, selain memilih mobil baru di diler yang tentunya belum tentu bisa langsung digunakan untuk mudik, calon konsumen lebih memilih mobil bekas yang bisa langsung digunakan.
Advertisement
Namun, namanya bukan mobil baru, perlu ada ekstra hati-hati bagi calon konsumen dalam memilih mobil.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan saat hendak membeli mobil bekas, dari Sundoro Edi, Founder Jasa Inspector Mobil Bekas:
1. Siapkan budget ebih
Seperti yang telah disinggung tadi, membeli mobil bekas pasti ada resiko. Tidak seperti mobil baru, mobil bekas lebih berkemungkinan memiliki cacat/kendala.
Maka dari itu, penting bagi konsumen mobil bekas untuk menyiapkan dana lebih untuk biaya perbaikan dan perawatan.
"Jangan lupa, rata-rata harga pasaran (mobil) itu berapa, kita harus lebihin uangnya Rp 5-10 juta buat perbaikan/perawatannya. Jadi kalo kita mau beli mobil yang harganya Rp 100 juta kita harus punya uang Rp 105 sampai 110 juta, " jelas Sundoro ketika dihubungi Liputan6.com.
2. Hindari mobil bekas tabrak
Mobil bekas kecelakaan juga sering kali ditemui pada mobil-mobil bekas. Sebisa mungkin hindarilah mobil-mobil seperti ini karena jika kerusakan cukup parah dapat berpengaruh pada kenyamanan berkendara.
“Kalo bekas tabrak itu bisa dilihat per panelnya, di bagian bodi kan ada celah-celah nya itu masih simetris ga? Jangan sampai di sisi kanan longgar tapi di kiri sempit,’’ ucap Sandoro.
3. Hindari mobil bekas banjir
Bukan hanya bekas tabrak, kasus mobil bekas banjir lu masih sering temukan. Dampaknya pun tidak dapat dianggap remeh, seringkali mobil bekas banjir memberi beragam masalah dan membuat pembelinya pusing.
Namun, mobil bekas banjir memiliki ciri-ciri yang dapat dikenali mulai dari kondisi mesin sampai interior. Untuk mesin, salah satu cara untuk mengenalinya dapat dilihat dari kondisi oli.
"Mesin itu kan keliatan ya, kalau belum dibersihkan itu bakal ada yang namanya lumpur yang berasal dari oli campur air. Kalo dipegang rasanya kaya air berarti air sudah masuk ke ruang mesin," lanjutnya.
Selain di bagian mesin, mobil bekas banjir juga memiliki endapan lumpur pada bagian interior. Meski sudah dibersihkan, terkadang sisa-sisa nya masih dapat terlihat di bagian-bagian yang sulit dijangkau.
4. Perhatikan reset kilometer
Reset kilometer sering kali jadi akal-akalan para penjual untuk membuat harga jual mobil bekasnya tetap tinggi. Kasus ini pun salah satu yang paling sering terjadi pada pembeli.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan karakter serta performa mobil tersebut. Jangan sampai mobil kilometer rendah memiliki karakter seperti mobil berkilometer tinggi.
"Kalau kilometer kita bisa liat dari riwayat servisnya di bengkel resmi. Kalau memang ga ada harus dicek berdasarkan kondisi fisiknya, jangan sampai km 10 ribu atau 20 ribu rasanya kaya km 150 ribu," pungkasnya.
Advertisement