Perusahaan Terdaftar di BEI Tembus 921 hingga 15 Maret 2024

Bursa Efek Indonesia menunjukkan berbagai pertumbuhan signifikan sepanjang kuartal pertama 2024. Salah satunya dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil tumbuh 0,76 persen secara year to date.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Mar 2024, 03:00 WIB
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan BEI menargetkan 62 perusahaan baru terdaftar di Bursa pada 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 921 perusahaan per 15 Maret 2024. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan BEI menargetkan 62 perusahaan baru terdaftar di Bursa pada 2024.

Imam menjelaskan sepanjang kuartal satu 2024, sudah ada 19 perusahaan terdaftar baru. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kuartal satu pada tahun sebelumnya.

“Kita targetkan tahun ini 62 emiten baru, walaupun tahun lalu 79 perusahaan baru yang terdaftar," kata Iman dalam acara Buka Puasa Bersama Manajemen BEI, ditulis Kamis (21/3/2024).

Iman menambahkan antusiasme perusahaan yang sudah tercatat meningkat signifikan. Tak hanya itu, perusahaan yang ingin melantai di bursa juga menunjukkan antusias. Hingga saat ini masih ada 28 perusahaan di pipeline BEI dengan dana terhimpun hingga Rp 3,5 triliun.

“Meskipun begitu, perusahaan tercatat kita masih di bawah Malaysia yaitu sebesar 997 perusahaan tercatat,” jelas Iman.

Bursa Efek Indonesia menunjukkan berbagai pertumbuhan signifikan sepanjang kuartal pertama 2024. Salah satunya dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil tumbuh 0,76 persen secara year to date. Bahkan IHSG sempat menembus level tertinggi baru yaitu 7.433 pada 14 Maret 2024.

Kemudian jumlah investor pasar modal berhasil mencapai 12,56 juta investor per 15 Maret 2024. BEI menargetkan penambahan jumlah investor sebanyak 2 juta investor pada 2024.

Adapun sebesar 80 persen investor pasar modal berusia di bawah 40 tahun. Ini menunjukkan pasar modal Indonesia dipengaruhi secara dominan oleh generasi muda.

 


Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 12,56 Juta per 15 Maret 2024

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan jumlah investor pasar modal berhasil mencapai 12,56 juta investor per 15 Maret 2024. 

BEI menargetkan penambahan jumlah investor sebanyak 2 juta investor pada 2024. Iman menuturkan, sebesar 80 persen investor pasar modal berusia di bawah 40 tahun. Ini menunjukkan pasar modal Indonesia dipengaruhi secara dominan oleh generasi muda. 

Adapun rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,7% menjadi Rp 11 triliun per hari dari sebelumnya Rp 10,7 triliun. 

"Frekuensi perdagangan per 15 Maret 2024 ikut menguat 1,9% menjadi 1,20 juta kali per hari,” kata Iman dalam acara Buka Puasa Bersama Manajemen BEI, Rabu (20/3/2024).

Selain itu, dari sisi investor asing, Iman menuturkan telah mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp 26,1 triliun. Angka tersebut merupakan peningkatan jika dibandingkan akhir tahun lalu. Investor asing banyak melakukan net buy di sektor keuangan, infrastruktur dan consumer. 

"Untuk net sell investor asing juga terjadi pada sektor-sektor tersebut. Komposisi investor asing yang masuk tidak banyak berubah. Saat ini, investor asing positif melihat Indonesia, yang menandakan bahwa investor tidak lagi wait and see,” ujar Iman.

Sedangkan untuk komposisi transaksi investor per Februari 2024 yaitu sebesar 35 persen atau senilai Rp 3,7 triliun dari investor ritel, 30,7 persen atau senilai Rp 3,3 triliun dari investor institusi, dan 34,3 persen atau senilai 3,7 triliun dari investor asing. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami penguatan sebesar 0,76% secara year to date hingga 15 Maret 2024.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya