Liputan6.com, Jakarta Banyak cara yang bisa dilakukan generasi muda untuk menebar kebaikan, salah satunya adalah memanfaatkan teknologi informasi seperti media sosial sebagai sarana menyampaikan nasihat atau dakwah. Hal itu pula yang dilakukan oleh seorang pemuda asal Situbondo Jawa Timur bernama Alwi Fariz Maghrabi. Dilatarbelakangi keinginannya untuk menyampaikan dakwah kepada kalangan remaja khususnya kaum millennial, pria yang akrab disapa Habib Alwi itu kini mengisi kegiatan kesehariannya sebagai pendakwah di era digital.
Sebagai santri aktif di Pondok Pesantren Walisongo Situbondo Jawa Timur, Alwi mengaku memiliki tanggung jawab yang besar untuk membina generasi muda untuk lebih mengenal agama.
Advertisement
“Selain aktif sebagai santri, kegiatan saya menyampaikan dakwah. Kita tahu pemuda di Indonesia saat ini mengalami krisis dalam mengenal agama. Mereka lebih suka nongkrong di kafe daripada ikut majelis. Saya berharap dengan berdakwah melalui sholawat dan ikut perkembangan millenial, berharap semakin banyak yang ikut datang dan bersholawat kepada Nabi. Dan berharap di dunia digital ini bukan hanya untuk hiburan, tapi bisa untuk ladang dakwah,” paparnya.
Membatasi Kegiatan
Alwi menuturkan, pada awalnya ia hanya membatasi kegiatan dakwahnya di lingkungan pesantren. Ia kemudian mencoba berdakwah ke luar pesantren dengan merangkul kaum remaja dengan kegiatan sholawatan yang ternyata membuahkan hasil positif.
“Saya melihat anak anak muda di pinggir jalan dan melihat mereka seperti butuh teman yang positif. Saya rangkul dan ajak mereka kumpul sambil diselingi sholawatan. Hasilnya, mereka berubah sedikit demi sedikit menjadi baik. Dari situ saya muncul tambahan semangat dan jadilah sekarang di kenal sebagai pendakwah milenial,” terangnya.
Advertisement
Sholawat viral
Nama Habib Alwi sebagai pendakwah millennial semakin dikenal ketika ia melantunkan sholawat “Alamate Anak Sholeh Iku-iku” yang banyak dijadikan konten di sejumlah platform media sosial seperti Youtube, Tiktok dan Instagram. Beragam respons muncul dari viralnya konten sholawat tersebut, tetapi Habib Alwi melihat sisi positifnya.
“Sholawat Alamate Anak Sholeh dengan tambahan iku-iku ramai dibicarakan di medsos. Saya berharap dengan kejadian ini, masyarakat bukan menilai buruknya, tapi berharap semakin semangat bersholawat. Memang ada beberapa yang malah joget-joget, tetapi ada juga yang malah ikut bersemangat dan ingin tahu dan hadir dalam majelis kami,” paparnya.
Tantangan
Diakuinya, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam berdakwah di dunia maya. Salah satunya adalah anggapan yang keliru dalam kegiatan shomat. “Masih banyak yang mengira sholawat itu hanya bernyanyi. Bahkan ada yang mengira hanya kumpulan yang tidak ada manfaatnya. Apalagi ada juga yang sebagian mengharamkan bersholawat,” terang pria kelahiran Situbondo 27 Maret itu.
Namun Habib Alwi berharap, kegiatan dakwahnya terutama kepada kaum millennial akan terus meluas. Saat ini, aktivitas dakwah di dunia maya dilakukan melalui beberapa platfom, mulai dari akun Instagram @alwimaghrabi_official, akun Tiktok @alwimaghrabi dan Facebook Alwi Maghrabi.
Advertisement