Liputan6.com, Jakarta - Ada cara guna mendeteksi seseorang tengah dilanda stres atau tidak, salah satunya dengan melihat aktivitas sehari-hari orang tersebut. Demikian yang disampaikan Psikolog Klinis Dewasa Irmala Ika.
"Sebenarnya kita bisa melihat dari bagaimana keberfungsian dia dalam hal sehari-hari, masih bisa kerja tidak, masih bisa berinteraksi dengan orang tidak kan gitu,” tutur psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, Selasa, dilansir Antara.
Advertisement
Jika seseorang mulai menunjukkan perilaku menarik diri, sulit berkonsentrasi, atau mengalami perubahan perilaku seperti menjadi pendiam atau mudah marah, Ika mengatakan, hal itu perlu diwaspadai. Penting untuk mencapai mereka serta menawarkan bantuan jika diperlukan.
"Terkadang kita perlu ajak ngobrol mereka sih kalau kita melihat mereka sudah ada perubahan, misal tetangga kita sering banget nongkrong di luar kok sekarang udah beberapa hari dia enggak keluar keluar ya gitu. Mungkin boleh sekalinya kita keluar, (bertanya) ada apa,” jelasnya.
Menurut Ika, melibatkan keluarga, teman atau rekan kerja juga bisa jadi langkah penting. Orang sekitar mungkin lebih peka terhadap perubahan perilaku seseorang dan bisa memberi dukungan yang diperlukan.
Menggunakan jaringan sosial seperti sistem RT/RW juga menurutnya bisa membantu menjangkau mereka yang sedang merasa kesulitan.
Pada akhirnya, tidak ada salahnya untuk bertanya pada orang terdekat soal keadaannya, karena sebuah pertanyaan sederhana bisa menjadi awal yang baik untuk membuka percakapan tentang kesejahteraan mental seseorang.
“Memang terkadang kalo orangnya menarik diri kita juga enggak bisa apa-apa, jadi ya susah juga. Minimal bisa dengan cara cek atau bertanya ke orang terdekatnya,” ujar Ika.
Dengan peduli dan mendengarkan, orang sekitar bisa menjadi sumber dukungan yang berarti bagi orang-orang yang sedang banyak masalah hingga mengalami stres.
Dengarkan dan Dampingi
Ika menjelaskan, stres merupakan masalah yang sering dihadapi banyak orang. Terkadang orang di sekitar bisa membantu dengan cara sederhana namun berarti. Salah satunya dengan mendengarkan tanpa menghakimi.
Mendengarkan curahan hati individu yang tengah stres dan memberi dukungan emosional bisa menjadi awal yang baik dalam membantu mereka.
"Yang bisa kita lakukan dulu adalah mendengarkan dengan tidak menghakimi. Kalau memang kita ngerasa kesulitan untuk bantu dia, beri saran untuk cari bantuan ke yang lebih profesional,” ujarnya.
Advertisement
Bantu Identifikasi dan Dapatkan Bantuan yang Tepat
Pada kasus-kasus yang lebih sulit, seperti masalah kesehatan mental atau depresi, orang sekitar dapat membantu keluarganya dalam menghadapi orang yang dilanda stres.
Misalnya, Ika mencontohkan jika ada anggota keluarga yang menderita skizofrenia dan sulit untuk mengendalikan perilaku impulsifnya, sebagai orang sekitar dapat membantu keluarga untuk mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dan mencari bantuan saat dibutuhkan.
“Harus aware, termasuk membantu keluarga untuk bisa melihat ini itu bukan hal yang normal, bukan hal-hal yang seharusnya diterima gitu kan, tapi kadang mereka (keluarga) sudah biasa hidup bareng itu jadi diwajarkan, cuma mungkin lama-lama bisa makin membahayakan gitu,” ujar Ika.
Dengan mendengarkan dan mendampingi, orang-orang yang sedang mengalami stres dapat terbantu untuk menemukan jalan keluar dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.