Liputan6.com, Jakarta Nikkei mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa karena pasar saham Asia menguat setelah Federal Reserve mempertahankan perkiraan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali sambil mempertahankan suku bunga Federal Funds pada 5,25%-5,5%.
Prospek tiga kali pemotongan berasal dari “dot plot” The Fed, sebuah matriks proyeksi anonim yang diawasi ketat dari 19 pejabat yang terdiri dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Namun, grafik tersebut tidak memberikan indikasi waktu pergerakannya.
Advertisement
Dot plot yang diperbarui juga menunjukkan tiga pemotongan pada tahun 2025 – satu lebih sedikit dibandingkan terakhir kali grid diperbarui pada bulan Desember.
Dikutip dari CNBC, Kamis (21/3/2024), Nikkei 225 Jepang melonjak 1,57%, mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa, sementara Topix juga mencetak rekor baru dan naik 1,41%.
Data perdagangan negara untuk bulan Februari dan data awal PMI untuk bulan Maret dari bank au Jibun akan dirilis hari ini.
Kospi Korea Selatan juga naik 1,52% mencapai level tertinggi sejak April 2022, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 1,48%,
Di Australia, S&P/ASX 200 memulai hari dengan kenaikan 0,61%, setelah data awal dari Judo Bank menunjukkan bahwa aktivitas bisnis negara tersebut berkembang lebih cepat di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks manajer pembelian gabungan di negara tersebut mencapai 52,4, naik dari 52,1 pada bulan Februari.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,716, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,543.07.
Saham AS
Semalam di AS, ketiga indeks utama menguat, dengan Dow Jones Industrial Average dan S&P500 ditutup pada rekor tertinggi.
Dow Jones Industrial Average menguat 1,03% menjadi berakhir pada 39.512,13, sedangkan S&P 500 naik 0,89% menjadi ditutup pada 5.224,62. naik di atas level 5.200 untuk pertama kalinya.
Nasdaq Composite melonjak 1,25%, didukung oleh saham-saham teknologi megacap.
Advertisement