Digitalisasi Jadi Kunci Dorong Kemajuan UMKM, Ini Langkah yang Dilakukan BRI

Digitalisasi memainkan peran kunci dalam pemberdayaan dan membangun keberlanjutan usaha, khususnya untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

oleh Fachri pada 21 Mar 2024, 09:15 WIB
Managing Director of the KIT Knowledge Unit, Mayada El-Zoghbi saat menjadi pembicara dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Digitalisasi memainkan peran kunci dalam pemberdayaan dan membangun keberlanjutan usaha, khususnya untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya, bisnis di Indonesia mayoritas UMKM, bahkan berkontribusi 60% terhadap PDB.

Berkaitan dengan itu, BRI memiliki concern terhadap digitalisasi guna menjadi salah satu pondasi transformasi digital yang dilakukan. Sepanjang tahun 2023, tercatat sebesar 99% dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi digital mampu menjangkau pelaku usaha secara masif untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas pelaku usaha, efisiensi operasional hingga membukakan akses pasar yang lebih luas.

“Pendekatan holistik program pemberdayaan BRI disesuaikan dengan kebutuhan UMKM menjadi kunci dalam mengurai kompleksnya permasalahan pengembangan usaha mikro,” ungkapnya.

"Melalui percepatan digitalisasi mampu menjangkau lebih luas pelaku usaha mikro dengan memberi manfaat, termasuk efisiensi operasional, meningkatkan produktivitas, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan daya saing," jelas Supari.


Terus Berkomitmen

Pelaku UMKM Binaan BRI.

Supari mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun 2023, BRI sebagai bank yang terus berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi.

"Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang menjadi financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah menjadi backbone pelaksanaan," ungkapnya.

"Keberagaman jenis pemberdayaan yang BRI miliki menjadi komitmen perusahaan untuk selalu memberikan solusi terhadap pengembangan ekosistem UMKM, khususnya segmen mikro dan ultra mikro," jelas Supari.

Dirinya pun mengatakan, pada level ultra mikro, BRI melalui aplikasi Senyum Mobile mencoba menjembatani bagaimana 3 entintas membentuk ekosistem layanan yang terintegrasi.

"Selain itu, dalam mendorong digitalisasi kelompok ultra mikro juga dikembangan AgenBRILink mekaar yang mampu mendorong inklusi dan literasi keuangan digital pada segmen masyarakat ultra mikro," katanya.

“BRI memiliki konsep pemberdayaan UMKM secara end to end, yakni pemberdayaan dari fase dasar hingga pengembangan platform berbasis digital yang mampu menjadi solusi pengembangan ekosistem UMKM," jelas Supari.

Ia pun menyebut, hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya