Liputan6.com, Jakarta - Berbuka puasa menjadi waktu yang istimewa bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Waktu berbuka begitu dinatikan setelah seharian menahan lapar dan dahaga.
Ada banyak hal yang dilakukan uuntuk menyambut waktu berbuka. Misalnya dengan memasak, berburu takjil hingga agenda buka bersama.
Waktu berbuka menjadi tanda bahwa kita telah menyempurnakan puasa pada hari tersebut dan terlepas dari segala sesuatu yang tidak diperbolehkan selama berpuasa.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, mengisi waktu berbuka tidak hanya dengan makanan dan minuman. Ada banyak sunnah yang sebaiknya tidak kita lewatkan ketika berbuka puasa.
Oleh karena itu, agar puasa semakin berkah, ada baiknya mengikuti amalan-amalan sunnah berbuka puasa. Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari laman merdeka.com.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sunnah Saat Berbuka Puasa
1. Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka
Sunnah saat berbuka puasa yang pertama adalah menyegerakan berbuka. Salah satu sunnah yang populer ketika masuk waktu berbuka adalah dengan menyegerakan waktu berbuka. Dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah hallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Jika datang malam dari sini, dan telah pergi siang dari sini, dan terbenam matahari, maka orang yang berpuasa boleh berbuka” (HR. Bukhari, Muslim).
Kemudian hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (HR. Ibnu Majah).
2. Berbuka dengan ruthab
Sunnah saat berbuka puasa yang kedua yaitu berbuka dengan beberapa butir ruthab, atau kurma segar. Ruthab merupakan pilihan pertama yang baik saat berbuka puasa. Jika tidak ada, maka Anda bisa berbuka dengan beberapa butir tamr (kurma kering). Jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air putih.
Hal ini berdasarkan hadis dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air” (HR. Abu Daud).
Maka kurang tepat mendahulukan makanan atau minuman lain sebelum kurma atau air putih. Meski bukan berarti tidak boleh, namun perbuatan tersebut kurang meneladani tindakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka.
Advertisement
Sunnah Saat Berbuka Puasa
3. Memperhatikan Adab Memakan kurma
Sunnah saat berbuka puasa yang ketiga yakni ketika memakan kurma. Ketika memakan kurma, hendaknya mengeluarkan bijinya di punggung dari dua jari yaitu jari tengah dan jari telunjuk. Hal ini berasal dari hadis Abdullah bin Busr radhiallahu’anhu ia berkata:
“Kemudian dibawakan kurma kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, dan beliau memakannya, kemudian mengeluarkan bijinya di antara kedua jarinya, yaitu beliau menggabungkan antara jari telunjuk dan jari tengah” (HR. Muslim).
Cara ini bertujuan agar tangan bersih dari kotoran dan bekas mulut ketika mengambil kurma selanjutnya.
4. Membaca doa berbuka puasa
Sunnah saat berbuka puasa yang keempat adalah membaca doa berbuka puasa. Berdoalah dengan bacaan doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Ibnu Umar radhiallahu’anhu berkata:
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika berbuka beliau berdoa: dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insya Allah)” (HR. Abu Daud dan An Nasa-i).
Adapun doa yang populer di masyarakat kita, yaitu bacaan “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin” tidak ada asal hadisnya.
Amalan Sunnah Selanjutnya
5. Memperbanyak doa saat berbuka
Sunnah saat berbuka puasa yang kelima yaitu dengan memperbanyak doa saat berbuka puasa. Anjuran untuk memperbanyak doa saat berbuka karena waktu buka puasa adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).
Anda bisa berdoa sebelum berbuka. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
“Doa ketika berbuka puasa dilakukan sebeluketika m berbuka, ketika matahari hampir tenggelam. Karena ketika itu tergabung perendahan jiwa, penuh ketundukan, dan itu ia masih sedang berpuasa. Dan semua ini merupakan sebab dikabulkannya doa. Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai” (Liqa Asy Syahri).
Boleh juga setelah berbuka. Hal ini didasarkan dari Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts wal Ifta’ ketika menjelaskan hadis:
“Orang yang berpuasa, ketika berbuka puasa ia memiliki doa yang tidak tertolak”.
6. Mengikuti urutan berbuka yang ideal
Sunnah saat berbuka puasa yang terakhir bisa dengan mengikuti urutan berbuka puasa yang ideal berikut ini:
Memperbanyak doa beberapa saat sebelum datang waktu maghrib. Ketika datang waktu maghrib, baca basmalah, lalu makan kurma atau minum air putih. Kemudian membaca doa “dzahabazh zhoma-u…”. Lanjutkan makan atau minum yang lain. Jangan lupa untuk memperbanyak doa di antara adzan dan iqamah sholat maghrib.
Advertisement