Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk masih mengkaji pemberian potongan atau diskon tarif tol pada periode mudik lebaran 2024 mendatang. Ada kemungkinan diskon tarif tol akan diberlakukan diluar waktu puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, potongan tarif tol merupakan kebijakan yang lazim diambil ketika momen khusus seperti hari besar. Ini pernah dilakukan pada periode mudik lebaran 2023 lalu.
Advertisement
"Secara prinsip potongan tarif ini dilakukan sebagai bentuk mendistribusikan lalin (lalu lintas) supaya tidak menumpuk di waktu puncak, supaya apa yang kami prediksi, tidak melebihi prediksi," ujar Lisye di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Dengan memberlakukan diskon tarif tol di luar periode puncak, Lisye berharap akan berdampak ke sebaran kendaraan selama periode mudik. Artinya, kepadatan kendaraan akan terurai, tak hanya terjadi di waktu-waktu puncak mudik.
Waktu Puncak
Jasa Marga sendiri memprediksi waktu puncak di 4 gerbang tol utama Trans Jawa mencapai 259 ribu kendaraan di 6 April 2024. Angka ini meningkat 66,8 persen dari lalin normal.
"Supaya semua antisipasi, rekayasa lalin dapat tetap dilakukan, memastikan kapasitas jalan ini tetap bisa menampung lonjakan lalin," jelasnya.
Dia menilai, pengenaan diskon tarif tol bisa efektif mengurai kepadatan selayaknya yang dilakukan pada periode mudik tahun lalu.
"Jadi apabila berkaca pada periode sebelumnya tentunya ini cukup berhasil ya, efektif untuk bisa mendistribusikan lalin tidak menumpuk di satu waktu tertentu yang jadi prediksi waktu favorit dan juga waktu puncak," bebernya.
Masih Diskusi
Kendati demikian, Lisye mengaku keputusannya masih menunggu diskusi dengan sejumlah pihak terkait. Misalnya dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.
"Terkait rencana potongan tarif tol atau diskon tarif tol sampai saat ini Jasa Marga masih mengkoordinasikan ya dengan pihak terkait khususnya dengan Asosiasi Jalan Tol Indonedia dan BUJT lainnya khususnya di ruas tol yang memang favorit di Trans Jawa, untuk kita bisa mengevaluasi dari yang telah dilakukan sebelumnya misalnya di Lebaran tahun lalu," urainya.
"Jadi nanti mungkin kita tunggu hasil berikutnya," pungkasnya.
Advertisement
259 Ribu Kendaraan Melintas di Puncak Mudik
Diberitakan sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi peningkatan arus lalu lintas pada periode mudik Lebaran 2024 ini. Prediksinya, ada 259 ribu kendaraan yang melintas di jalan tol sekitar DKI Jakarta.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan puncak arus mudik akan terjadi pada 6 April 2023 atau H-4 Idul Fitri 1445 H. Lonjakan akan terjadi di empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
"Prediksi puncak arus mudik jatuh pada H-4 Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau pada hari Sabtu, 6 April 2024, dengan lalu lintas mencapai 259 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik 66,8 persen terhadap normal," ungkap Lisye dalam keterangannya, Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, untuk prediksi puncak arus balik akan jatuh pada H+5 atau Senin, 15 April 2024 dengan lalu lintas mencapai 300 ribu kendaraan di empat gerbang tol utama, naik hingga 131 persen terhadap normal.
Dia menjelaskan, adanya lonjakan kendaraan yang melintas di Jalan Tol Trans Jawa dan Bandung tersebut, menitik berarkan perhatian pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Titik ini merupakan pertemuan kendaraan menuju/dari Bandung dan Cikampek menuju/dari Jakarta.
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah volume lalu lintas di titik ini yang diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik dan 117 persen pada puncak arus balik,” imbuh Lisye.