Liputan6.com, Jakarta Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen Raden Slamet Santoso mengatakan, untuk mudik lebaran pada tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan.
Adapun, kenaikan itu hampir mencapai 193,6 juta jiwa.
Advertisement
"Terkait dengan hasil survei dari Kementerian Perhubungan, dimana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran," kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).
"Dan itu terdiri dari moda transportasi yang akan digunakan dari mulai kereta api paling banyak Kereta Api (KA), roda empat, bus, sepeda motor dan transportasi lainnya. Pesawat dan kapal laut," sambungnya.
Selain itu, pada libur lebaran nanti bukan hanya melakukan pengaturan arus lalu lintas mudik dan balik lebaran saja. Melainkan juga melakukan pengamanan dan mengantisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah.
Kemudian juga, pihaknya melakukan antisipasi pada tempat-tempat wisata dan pusat transportasi yang ada.
"Kesiapan dari dinas terkait sudah 98 persen sudah ok, dari mulai kondisi jalan baik itu jalan tol, maupun non tol, arteri termasuk pelabuhan. Mulai dari Pelabuhan Merak Bakauheni, Gilimanuk Ketapang itu juga sudah siap," ujarnya.
Kecelakaan Lalu Lintas pada Operasi Ketupat 2023
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Operasi Ketupat 2023 lalu, berjumlah 515 kejadian.
"Untungnya untuk tahun ini kami berharap dapat kita minimalisir, sehingga operasi tadi yang diharapkan bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud," ucapnya.
"Dan kami dari lima pilar kemarin yang sudah kita laksnakan, kita sudsh siapkan selain Operasi Ketupat dan Lilin kita juga menggelar kegiatan apa yang menjadi Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian di bawah koordinator bapak Menko PMK dengan berbagai kegiatan dari mulai kita melakukan pembatasan kendaraan angkutan barang," sambungnya.
Advertisement
Melihat Situasi di Lapangan
Kemudian, terkait dengan rekayasa lalu linta contra flow dan one way akan dilakukan pihaknya dengan melihat situasi di lapangan nanti.
"Contra flow baik secara contra flow satu lajur, dua lajur maupun ketiga dengan one way dan dalam kondisinya tertentu atau situasi tertentu situasional kita berlakukan gage itu altenatif terakhir, baik pada ruas jalan tertentu khusus di jalan tol, kalau jalan arteri mungkin tidak," pungkasnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com