Liputan6.com, Jakarta - Equinox bulan Maret alias Equinox musim semi menandai perlintasan Matahari di atas ekuator Bumi, bergerak dari selatan ke utara.
Kemiringan Bumi pada porosnya inilah yang menyebabkan pergeseran jalur Matahari melintasi langit kita ke arah utara pada saat ini.
Advertisement
Kemiringan Bumi kini membawa musim semi dan musim panas ke belahan Bumi utara. Pada saat yang sama, Equinox bulan Maret menandai awal musim gugur -- dan peralihan menuju musim dingin -- di Belahan Bumi Selatan, dikutip dari laman earthsky.org, Kamis (21/3/2024).
Kapan itu terjadi?
Matahari melintasi ekuator langit atau garis tepat di atas ekuator Bumi pada tanggal akhir Maret 2024. Diperkirakan terjadi pada tanggal 22 Maret 2024.
Di mana pun Anda berada di Bumi, Equinox memberi kita sejumlah efek musiman, yang dapat dirasakan oleh pecinta alam di seluruh dunia.
Siang dan Malam Sama pada Saat Equinox?
Pada saat Equinox, kedua belahan Bumi menerima sinar Matahari secara merata. Malam dan siang sering dikatakan memiliki durasi yang sama.
Padahal, kata Equinox berasal dari bahasa Latin aequus (sama) dan nox (malam). Bagi nenek moyang kita, yang ketepatan waktunya kurang tepat dibandingkan nenek moyang kita, siang dan malam sepertinya tampak sama.
Namun saat ini kita tahu bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Matahari Terbenam Cepat saat Equinox
Matahari terbenam dan terbit tercepat dalam setahun terjadi pada saat Equinox. Di sini kita berbicara tentang lamanya waktu yang diperlukan agar seluruh Matahari tenggelam di bawah cakrawala.
Di Belahan Bumi Utara, Equinox bulan Maret menghasilkan Matahari terbit lebih awal, Matahari terbenam lebih lambat, dan tumbuh-tumbuhan bertunas.
Sementara itu, Anda akan menemukan musim yang berlawanan, seperti Matahari terbit lebih lambat, Matahari terbenam lebih awal, angin lebih dingin, dedaunan kering dan berguguran di selatan khatulistiwa.
Equinox dan titik balik Matahari disebabkan oleh kemiringan Bumi pada porosnya dan pergerakan orbit yang tiada henti.
Anda dapat membayangkan Equinox terjadi di kubah imajiner langit kita, atau sebagai peristiwa yang terjadi di orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Advertisement
Sudut Pandang dari Bumi
Jika Anda melihatnya dari sudut pandang yang berpusat pada Bumi, Anda dapat membayangkan ekuator langit sebagai lingkaran besar yang membagi langit Bumi menjadi Belahan Bumi Utara dan Selatan.
Jika Anda melihat dari sudut pandang Bumi Anda harus membayangkan Bumi mengorbit mengelilingi Matahari. Dan kita semua tahu bahwa Bumi tidak mengorbit tegak, melainkan miring pada porosnya sebesar 23 1/2 derajat.
Jadi belahan Bumi utara dan selatan saling bertukar tempat dalam menerima cahaya dan kehangatan Matahari secara langsung.
Kita mengalami Equinox dua kali setahun -- musim semi dan musim gugur -- ketika kemiringan sumbu Bumi dan orbit Bumi mengelilingi Matahari bergabung sedemikian rupa sehingga sumbunya tidak condong menjauhi atau menuju Matahari.