Panglima TNI Pastikan Tak Ada Prajurit Ikut Perang dan Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut, klaim soal 10 orang WNI menjadi tentara bayaran dalam perang Ukraina-Rusia adalah hoaks.

oleh Tim News diperbarui 22 Mar 2024, 04:14 WIB
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (Dok: Puspen TNI).

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran asing sampai terlibat dalam perang Ukraina. Hal ini dipastikan terkait klaim Rusia perihal tersebut.

"Saya sudah cek ke atase pertahanan di sana, tidak ada data tersebut. Kita kan di Indonesia tidak menganut tentara bayaran, karena kita tentara sukarela atau militer wajib yang direkrut melalui perekrutan yang ada di wilayah-wilayah, Tamtama, Bintara, Perwira, ada Akmil, dan seperti yang saya sampaikan tadi militer wajib," kata Panglima TNI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Jenderal bintang empat ini menegaskan, bahwa Indonesia tidak menganut tentara bayaran sebagaimana informasi yang beredar sebelumnya.

"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. Itu hanya, kita sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengaku, belum bisa memastikan apakah yang dikatakan oleh Rusia itu merupakan WNI atau bukan.

"Itu kan orang Indonesia sudah ke mana-mana, ada yang sudah jadi TNI di Amerika, atau di mana. Kita belum tahu nih orang ini, itu berangkatnya dari mana berangkatnya," ujar Maruli.

"(WNI) Belum bisa dibuktikan, karena mereka yang bicara. Enggak ada, belum tentu (WNI). Kalau kita enggak mungkin, pulang kampung aja ketahuan apalagi ke sana. Mungkin dia jadi tentara sana mungkin dulu background-nya datanya ada segala macam kemungkinan ada," sambungnya.

 


KSAD Pastikan Bukan dari TNI

Prajurit TNI AD mengikuti Apel Gelar Pasukan Jajaran TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Pasukan TNI AD dan Alutsista dipamerkan saat mengikuti gelar apel pasukan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mantan Pangkostrad ini menekankan, mereka yang berjumlah 10 orang tersebut dipastikan bukan dari unsur TNI.

"Pasti (bukan dari TNI). Tidak mungkin kalau dari TNI sudah teroganisir pakai tiket kan pasti ketahuan. (Hukumannya) Dia disersi melawan ini enggak ada perintah. Berapa orang itu kemarin? 10 orang, cuma 10 orang pasti ketahuanlah kita kan apel pagi," tegasnya.

"Belum, belum (dapat datanya). Kita belum dapat datanya darat, laut, udara. Yang keluar nanti Pak Panglima (koordinasi), kalau kami cuma di internal TNI AD saja," pungkasnya.

 


Rusia Sebut 10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

Seorang tentara Ukraina berdiri di atas bendera Rusia di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, 13 September 2022. Pasukan Rusia tampak meninggalkan Kota Izium dan Svatove di Luhansk usai pasukan Ukraina memulai serangan baru ke arah timur melalui Kharkiv. (AP Photo/Kostiantyn Liberov)

Sebelumnya, Rusia menyatakan pihaknya mendata seluruh tentara bayaran asing yang terlibat dalam perang Ukraina. Hal tersebut dikonfirmasi melalui pernyataan yang dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

"Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran. Sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing dihancurkan," demikian bunyi pernyataan itu, Jumat (15/3).

Dalam data yang tertera terdapat nama sejumlah negara berikut dengan jumlah orang, tanggal ketibaan mereka, dan jumlah yang tewas. Salah satunya adalah Indonesia, di mana disebutkan bahwa terdapat 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba di Ukraina sejak 24 Februari 2022 dan empat di antaranya tewas.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya