Liputan6.com, Jakarta - Menemukan waktu terbaik untuk melakukan olahraga di bulan Ramadhan bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang waktu-waktu yang disarankan dan jenis olahraga yang cocok, kamu dapat tetap menjaga kebugaran dan kesehatan meskipun sedang berpuasa selama bulan suci ini.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, penting untuk mendengarkan tubuh sendiri dan berkonsultasi dengan profesional sebelum memulai rutinitas olahraga di bulan puasa.
Advertisement
Menurut penelitian dari The Journal of Strength and Conditioning Research, manfaat olahraga beban sederhana selama bulan Ramadhan dapat membantu mempertahankan massa otot kamu. Sehingga berat badan tidak melonjak drastis ketika makan banyak di Lebaran.
Selain itu, olahraga juga berefek pada kesehatan jantung. Menurut American Heart Association, latihan aerobik ringan seperti jalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan denyut jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Tidak hanya itu, manfaat olahraga di bulan puasa baik bagi kesehatan mental dan emosional. Menurut Mayo Clinic, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan rasa percaya diri.
Dengan menjaga kebugaran fisik dan kesehatan mental selama bulan puasa, sumber daya tubuh dapat dijaga dengan baik untuk menjalani ibadah dengan lebih baik.
Berikut macam-macam waktu olahraga di bulan puasa seperti dikutip dari unggahan di akun Instagram pelatih pribadi banyak artis Ibu Kota, @marettoaufra pada Jumat, 22 Maret 2024.
Sebelum Sahur
Aufra menyatakan bahwa berolahraga sebelum sahur memungkinkan untuk dilakukan orang-orang yang hidupnya terbalik, aktif saat malam dan tidur saat siang.
Ini juga dapat dilakukan oleh individu yang memiliki jam tidur cepat sehingga terbiasa bangun di sepertiga malam terakhir, antara pukul 01.00 hingga 03.00 pagi.
Advertisement
Pagi Hari
Bagi yang terbiasa dan suka berolahraga di pagi hari, Aufra mengatakan tidak usah khawatir karena hal ini tetap bisa dilakukan.
"Namun, pastikan intensitas atau volume latihannya disesuaikan agar tidak membuatmu terlalu lelah, sehingga nantinya dapat mengganggu aktivitas harianmu," tulisnya.
Tidak hanya itu, hati-hati juga dengan kemungkinan terjadinya dehidrasi.
Sore Hari Jelang Berbuka Puasa
Menurutnya ini salah satu waktu latihan terfavorit karena bisa dilakukan sambil ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa.
Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa energimu lagi berada di titik terendahnya sehingga wajar kalau terasa lemas. "Sesuaikan intensitas dan volume latihannya, dan jangan memaksakan diri," ujarnya.
Aufra menyatakan bahwa kelebihan dari latihan di jam segini adalah setelah sahur bisa langsung makan dan minum.
Advertisement
Malam Hari Setelah Berbuka Puasa
Ini cocok buat individu yang memilih salat Tarawih di rumah dibandingkan berjamaah di masjid. "Kelebihan dari latihan di waktu ini, cadangan energi tubuh dan status hidrasimu sudah terisi, sehingga sudah pasti kamu jadi lebih bertenaga dan bisa berlatih lebih keras," katanya.
Aufra menyarankan untuk menghindari makan berlebihan di saat berbuka agar tidak mual saat latihan.
Malam Hari Setelah Tarawih
Nah, untuk yang memilih salat Tarawih di masjid, latihan setelahnya pun bisa menjadi pilihan. Karena waktu latihannya cukup malam, Aufra menganjurkan kamu makan besar terlebih dahulu di saat berbuka atau setelahnya sebelum berangkat salat di masjid.
"Karena waktu latihannya yang terlalu malam, besar kemungkinan kamu jadi susah tidur sehingga waktu istirahatmu pun dapat terganggu," ujarnya.
Advertisement
Ramadhan Terjadi Setahun Sekali
Lebih lanjut Aufra mengingatkan bahwa pada dasarnya Ramadhan adalah bulannya ibadah. Jadi, jangan sampai olahraga malah mengganggu ibadah kamu.
"Kesempatan ini cuma datang satu tahun sekali, sayang banget kalau disia-siakan. Ingat juga bahwa olahraga itu seharusnya melengkapi bukan mengambil alih hidup kamu," pungkasnya.