Liputan6.com, Jakarta - Produksi baterai dari PT Hyundai LG Indonesia (HLI) disebutkan siap beroperasi pada April 2024. Hal tersebut, dikatakan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, yang mengungkapkan pabrik baterai tersebut memiliki kapasitas 10 gigawatt (GW).
Dengan bakal beroperasinya pabrik baterai, Hyundai di Indonesia sendiri juga seiring sejalan akan meningkatkan produksi kendaraan listriknya di Tanah Air.
Advertisement
Dijelaskan Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), untuk perakitan kendaraan di Indonesia saat ini kapasitasnya 150 ribu unit.
Sedangkan mobil listrik, adalah 50 ribu unit yang kemudian pada 2024, sudah direncanakan untuk ditingkatkan menjadi 70 ribu unit.
"Dengan 70 ribu unit itu kita harus ada support dari pabrikan baterainya, Jadi, pabrik punya kapasitas 150 ribu unit untuk domestik dan ekspor," jelas pria yang akrab disapa Frans, saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, terkait waktu resmi beroperasinya pabrik baterai Hyundai di Indonesia, Frans memang belum bersedia memberikan penjelasan lebih detail.
Begitu juga saat ditanya, apakah benar, fasilitas perakitan baterai HLI ini akan beroperasi pada April 2024.
"Rencana awal akan perkenalkan setelah Lebaran ini. Jadi tunggu saja tanggalnya. Mudah-mudahan masa trial-nya berlangsung dengan baik," tegas Frans.
Produksi baterai di Indonesia
Sebagai informasi, untuk produksi massal baterai kendaraan listrik ini, dilakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berbasis di Karawang, Jawa Barat.
Produksi sel baterai kendaraan listrik secara masif akan membuat Indonesia menjadi negara pertama produsen sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara yang menggunakan teknologi terbaru dari LG.
Advertisement