Liputan6.com, Jakarta - Kabar meninggalnya Angela Chao, miliarder industri pelayaran Foremost Group di sebuah peternakan di Texas sedang jadi pembicaraan publik. Angela meninggal bulan lalu akibat insiden mobil Tesla-nya masuk ke dalam danau.
MengutipBBC, Jumat (22/3/2024), menurut hasil investigasi polisi, Angela mabuk dan secara tidak sengaja membalikkan Tesla-nya ke dalam danau hingga tenggelam. Kantor Sheriff Blanco County menemukan kadar alkohol dalam darahnya hampir tiga kali lipat dari batas legal.
Advertisement
Perempuan berusia 50 tahun itu meninggal usai makan malam pada 10 Februari 2024 bersama sekelompok temannya di perkebunan dekat Johnson City. Pada Rabu, 20 Maret 2024, Kantor Sheriff Blanco County merilis temuan penyelidikannya yang menyimpulkan kematian Chao adalah sebuah "kecelakaan maut."
Ia mengundang tujuh teman semasa sekolah di Harvard Business School untuk menghabiskan akhir pekan di peternakan seluas 900 hektare. Mereka menghadiri konser rapper Pitbull di Austin pada malam sebelumnya, menurut laporan polisi.
Setelah makan malam di penginapan pada malam kematiannya, ia kembali ke rumah utama hingga insiden nahas itu terjadi. Usai kejadian, publik pun penasaran dengan profil Angela Chao.
Mengutip situs pribadinya angelachao.com, ia adalah seorang eksekutif bisnis yang bekerja sebagai Ketua dan CEO Foremost Group, sebuah perusahaan transportasi dan pelayaran internasional.
Sebagai pembicara publik yang berpengalaman, Angela memberi kuliah di seluruh dunia tentang industri pelayaran, kesetaraan gender, dan hubungan Timur-Barat. Angela adalah seorang dermawan aktif dan presiden Foremost Foundation, salah satu organisasi filantropi keluarga Chao.
Sekolah Bisnis di Universitas Harvard
Melansir laman Harvard Business School, Angela memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Harvard College hanya dalam tiga tahun, kemudian gelar MBA dari Harvard Business School. Angela Chao telah menjabat sebagai Ketua dan CEO Foremost sejak Februari 2018. Di posisi tersebut, ia meneruskan gaya manajemen berbasis nilai perusahaan dari ayahnya.
Angela yang lahir di Amerika Serikat juga mendanai beasiswa untuk siswa berprestasi melalui yayasan yang didirikan perusahaan milik keluarganya. Ia mendirikan Ruth Mulan Chu dan James Si-Cheng Chao Family Fellowship di Harvard College yang saat ini mendukung minimal dua siswa per tahun.
Koleganya menyebut bahwa Angela adalah pemimpin yang berani, pengambil risiko yang cerdas, dan visioner sejati. Di keluarga Chao, ia adalah anak perempuan yang membuat semua orang tertawa dan tersenyum.
Sebelum jadi CEO perusahaan keluarganya, Angela sempat bekerja di bagian merger dan akuisisi di Smith Barney, yang sekarang jadi bagian dari Morgan Stanley. Pada satu titik dalam kariernya, ia pernah jadi anggota dewan Bank of China.
Advertisement
Kehidupan Pribadi dan Keluarga Angela Chao
Sebagai CEO grup pelayaran, Angela setidaknya memiliki kekayaan bersih 14,2 miliar dolar AS, menurut Forbes. Terkait kehidupan pribadinya, ia sempat menikah dengan Bruce Wasserstein pada Januari 2009, namun hubungan mereka hanya bertahan beberapa bulan, karena suaminya meninggal pada Oktober 2009.
Pada 2012, Angela menikah dengan Jim Breyer, seorang miliarder pemodal ventura. Ia dan suaminya pindah ke daerah Austin selama pandemi COVID-19, membeli rumah besar di pusat kota Austin dan sebuah peternakan di Johnson City.
Mereka sebelumnya membagi waktu antara New York City dan San Francisco, namun sebelum putra lahir, mereka memutuskan membesarkannya di Austin. Kakak perempuannya, Elaine Chao, menikah dengan McConnell dan menjabat sebagai Menteri Transportasi pada masa Presiden Donald Trump dan Menteri Tenaga Kerja pada masa Presiden George W Bush.
Saat ia mengumumkan pengunduran diri sebagai pemimpin minoritas Senat, bulan lalu, McConnell menyatakan bahwa dampak tragedi tersebut terhadap keluarganya merupakan salah satu faktor dalam keputusannya.
Rasa Kehilangan Keluarga
Ayah Angela Chao, Dr James Chao, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberikan pada surat kabar Austin American-Statesman, "Kepergian Angela adalah tragedi yang mengerikan, dan kata-kata tidak dapat menggambarkan kesedihan mendalam pihak keluarga."
Seorang temannya, Amber Keinan, mengatakan pada detektif bahwa Angela meneleponnya pada pukul 23.42, dan mengatakan mobilnya ada di dalam air dan dia terjebak di dalamnya.
"Chao memberi tahu Keinan bahwa air akan naik dan dia akan mati dan berkata, 'Aku mencintaimu,'" kata laporan itu. "Chao lalu mengucapkan selamat tinggal pada Keinan."
Percakapan tersebut berlangsung selama delapan menit. Laporan polisi menggambarkan bagaimana teman dan polisi berusaha menyelamatkannya.
Beberapa temannya "berteriak panik"dari tepi danau. Petugas akhirnya memecahkan jendela samping pengemudi mobil yang tenggelam tersebut, dan menarik Angela keluar dari kendaraan. Sayang, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Advertisement