PPP: Kita Tidak Pernah Tutup Ruang Komunikasi ke Partai Koalisi Ataupun Non-Koalisi

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengaku tidak pernah menutup ruang soal adanya komunikasi antar partai politik atau parpol, baik dalam lingkup koalisi maupun non-koalisi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Mar 2024, 14:45 WIB
Ketua Fraksi PPP DPR RI, Amir Uskara dalam sambutannya di acara Halalbihalal DPR RI, Kamis (4/5)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengaku tidak pernah menutup ruang soal adanya komunikasi antar partai politik atau parpol, baik dalam lingkup koalisi maupun non-koalisi.

Hal itu diungkapnya saat menanggapi soal pernyataan PDI Perjuangan (PDIP) yang siap membantu PPP dalam gugatan ke MK terkait raihan Pileg dan terkait komunikasinya dengan parpol koalisi Pilpres 2024. 

“Kalau komunikasi politiknya kita bangun, kita tidak pernah nutup ruang untuk komunikasi dengan partai-partai lain, apa itu partai koalisi atau partai non-koalisi,” kata Amir pada wartawan, Jumat (22/3/2024).

Menurut Amir, dengan menjalin komunikasi ke banyak pihak, maka akan membuka ruang dan data-data real raihan asli PPP selama Pileg.

“Yang pasti dengan membuka ruang itu berarti juga bisa mendapatkan data-data real yang ada pada mereka gitu,” pungkasnya.


PDIP Dukung PPP Gugat Hasil Pileg ke MK

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader Partai Banteng.

Sebelumnya, PDIP akan mendukung PPP untuk menggugat hasil perolehan suara tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kami akan memberikan bantuan tidak hanya spirit tapi juga data-data yang diperlukan PPP karena C1 dari kami kan cukup lengkap supaya keadilan ditegakkan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Media Center Jalan Cemara, Menteng, Kamis (21/3/2023).

Hasto menduga ada upaya untuk menggagalkan PPP melenggang ke Parlemen. Menurutnya, terdapat ambisi kekuasaan yang ingin mencoreng sejarah PPP sebagai partai politik yang selalu duduk di DPR RI.  

“Jangan sampai karena operasi politik yang dilakukan membuat partai yang juga tetangga kami yang memiliki jejak sejarah perjuangan yang panjang dihilangkan sejarahnya karena ambisi kekuasaan,” ujar Hasto.


Suara Sengaja Digembosi

Menurut Hasto, suara PPP yang berlambang Ka'bah itu sengaja digemboskan lantaran mendukung pencalonan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

“Jangan sampai partai Ka'bah ini dihilangkan sejarahnya karena mendukung Ganjar-Mahfud. Ini sudah kebangetan,” tandas Hasto. 

Sementara itu, Anggota Mahkamah Partai DPP PPP Abdullah Mansyur mengatakan partainya sedang mempersiapkan gugatan hasil pemilu ke MK. 

“Kenapa kami melakukan itu karena hasil dari yang diumumkan tadi malam PPP di angka 3,87 itu mengagetkan bagi kami karena hasil data yang ada di internal kami melampaui angka 4 persen bahkan 4,04,” tuturnya. 

Infografis PPP dan PSI Gagal, 10 Parpol Tidak Masuk ke DPR. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya