Liputan6.com, Seoul - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menekankan bahwa teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) harus dapat memperkuat dan mewujudkan demokrasi yang lebih baik, kekuatan untuk kebaikan (force of good).
Hal tersebut disampaikan Menlu Retno saat menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SDF) di Seoul, Korea Selatan, pada Senin (18/3/2024).
Advertisement
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno juga kembali menyinggung isu Palestina dengan mengajak negara-negara untuk mendukung upaya gencatan senjata dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Demikian seperti dikutip dari pernyataan tertulis Kedutaan Besar RI di Seoul (KBRI Seoul), Jumat (22/3).
SDF 2024 yang merupakan KTT Demokrasi ke-3 mengambil tema "Demokrasi untuk Generasi Masa Depan". KTT ini dibuka oleh Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol dan dihadiri wakil dari 28 negara.
Di sela-sela SFD, Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Korea Selatan Cho Tae-yul dan pertemuan pull aside dengan menlu Amerika Serikat (AS), Gambia, Mauritius, dan Utusan Khusus Kanada untuk Indo-Pasifik.
Sebelumnya, pada 17 Maret 2024, Menlu Retno telah menyempatkan berbuka puasa bersama komunitas muslim di Seoul Central Mosque, Itaewon. Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno disambut oleh Imam Masjid Seoul A. Rahman Lee serta jajaran pengurus Korea Muslim Federation (KMF).
Selama kunjungan kerja di Korea Selatan, Menlu Retno didampingi Kuasa Usaha Ad Interim RI di Seoul Zelda Wulan Kartika, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Arifianto.