Liputan6.com, Jakarta - Yellow flag dalam suatu hubungan mengacu pada perilaku yang perlu diperhatikan karena dapat menjadi pertanda masalah. Yellow flag bersifat subjektif, artinya apa yang dianggap tidak penting oleh seseorang, bisa sangat mengkhawatirkan bagi orang lain, dan hal ini bisa menjadi peringatan untuk berhati-hati dalam melanjutkan hubungan.
"Meskipun yellow flag mungkin bukan pemecah hubungan atau masalah besar, tetapi pada umumnya merupakan tanda peringatan bahwa perilaku atau sifat dapat berubah menjadi masalah yang lebih besar. Paling tidak hal ini penting untuk dikenali lebih lanjut," jelas Jillian Amodio. LMSW, pendiri Moms for Mental Health, dilansir dari Verywell Mind pada Jumat, 22 Maret 2024.
Advertisement
Terlalu Bergantung pada Pasangan
"Jika seseorang menjadi terlalu bergantung pada pasangannya, ini bisa menjadi tanda bahaya dalam hubungan. Dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan dalam hubungan," kata Laura Wasser, ahli hukum keluarga dan kepala evolusi perceraian di Divorce.com.
Enggan Berkompromi
Apabila Anda adalah orang yang selalu mengalah, maka ini juga merupakan sebuah masalah.
"Jika salah satu pasangan tidak mau berkompromi dalam masalah-masalah penting, itu bisa menjadi tanda bahaya. Hubungan yang sehat membutuhkan kedua pasangan untuk mendengarkan dan bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan bagi keduanya," kata Pia Johnson, LMSW, dan pemilik Transformation Counseling Services, LLC.
Tidak Menghormati Anda
Jika pasangan sering terlambat dan membuat Anda menunggu atau tidak menghargai aturan pribadi yang telah di buat, hal ini menunjukkan kurangnya perhatian dan kepedulian dari pasangan.
Tidak Terbuka
"Apabila pasangan Anda secara konsisten merahasiakan sesuatu, itu bisa menjadi tanda bahaya, yang mengindikasikan adanya masalah kepercayaan atau komunikasi yang perlu diatasi," kata Wasser.
Apakah Yellow Flag Buruk?
Yellow flag tidak selalu berarti buruk. Apabila dapat mengidentifikasi suatu masalah atau kekhawatiran lalu mengkomunikasikannya dengan tepat, dapat memberikan kesempatan untuk hubungan yang lebih sehat.
Kunci untuk mendapatkan manfaat dari sebuah masalah adalah dengan mencari tahu apa yang menjadi kekhawatiran Anda dan bagaimana pasangan Anda meresponsnya. Jika masalah yang mengkhawatirkan dapat membantu membuat hubungan Anda lebih sehat dan lebih kuat, maka itu adalah hal yang positif.
Setelah Anda mengidentifikasi tanda-tanda yellow flag pada pasangan, cobalah dekati pasangan dengan pengertian, dan empati. Hal ini adalah cara yang baik untuk memulai. Mungkin melihat dari sudut pandang mereka akan membantu Anda mengetahui cara menghadapinya.
Advertisement
Komunikasi yang Baik Bisa Bantu Atasi Masalah
"Bicarakanlah. Gunakan pernyataan 'saya' untuk menghindari bahasa yang terkesan menyalahkan. Pahami perbedaan antara preferensi dan masalah. Pahami perspektif satu sama lain dan lihat perubahan apa yang bisa dilakukan, serta solusi apa yang bisa disepakati untuk memutuskan apakah hubungan tersebut harus dilanjutkan atau tidak," saran Amodio.
Sambil memberikan waktu dan ruang bagi pasangan Anda untuk mengatasi masalah, Anda juga harus membuat batasan sendiri dengan sangat jelas. Biarkan mereka tahu apa yang tidak pantas dilakukan dalam hubungan. Jika tidak dapat mencapai solusi, menemui terapis atau konselor merupakan hal yang dapat dilakukan, karena telah terbukti bisa membantu pasangan berkomunikasi dengan lebih baik.
Yellow Flag vs Red Flag
Sementara tanda-tanda yellow flag dalam hubungan berarti Anda dapat melanjutkan dengan hati-hati, red flag ini berarti ada masalah serius yang harus diselesaikan. Masalah dari tanda-tanda yellow flag dapat berubah menjadi red flag jika tidak pernah ditangani atau diselesaikan.
"Red flag adalah tanda peringatan yang lebih serius yang mengindikasikan adanya masalah atau perilaku signifikan yang merusak hubungan dan dapat merusak kesepakatan. Red flag sering kali membutuhkan tindakan segera untuk mengatasinya," kata Johnson.
"Contoh red flag mungkin termasuk pelecehan emosional atau fisik, ketidakjujuran atau kebohongan yang terus-menerus dilakukan, kurangnya rasa hormat atau penghinaan terhadap pasangan, keengganan untuk berkompromi, atau perselingkuhan,” kata Johnson.
Advertisement