Dokter Ungkap 5 Suplemen yang Berisiko Bagi Ginjal Anda, Apa Saja?

Berikut adalah lima suplemen populer yang dapat membahayakan ginjal Anda

oleh Fahmi Zaenal Mutakin diperbarui 25 Mar 2024, 20:07 WIB
Ilustrasi Suplemen Kesehatan (Foto: Pixabay/Jerzy Gorecki)

Liputan6.com, Jakarta Suplemen adalah produk yang dirancang untuk memberikan nutrisi tambahan bagi tubuh, yang mungkin kurang terpenuhi dari makanan sehari-hari. Suplemen tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kapsul, bubuk, atau cairan, dan dapat dibeli tanpa resep dokter di toko obat atau toko makanan kesehatan.

Banyak orang yang mengetahui bahwa suplemen dapat meningkatkan kesehatan mereka, namun mereka pun tidak paham bagaimana suplemen tersebut dapat beresiko juga terhadap kesehatan tubuh.

Havy Ngo-Hamilton, PharmD, seorang konsultan klinis di perusahaan BuzzRx, mengatakan bahwa "mitos umum" untuk berpikir bahwa suplemen tidak dapat menyebabkan kerusakan atau resiko apa pun hanya karena mereka berasal dari bahan yang alami dan juga kebanyakan dari mereka tersedia tanpa menggunakan resep yang pas.

Dia memperingatkan bahwa terdapat beberapa suplemen yang dapat beresiko merusak ginjal.

"Tidaklah sulit untuk Anda mencoba menghafal atau menyimpan daftar suplemen yang harus di waspadai, hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari obat yang beresiko bagi kesehatan Anda atau bahkan berbahaya adalah bertanya kepada dokter atau apoteker sebelum Anda mulai mengonsumsi suplemen apa pun," katanya.

Namun, ia mencatat bahwa ada beberapa suplemen yang umumnya dikaitkan dengan masalah ginjal, tentunya mengetahui suplemen yang paling beresiko bagi kesehatan Anda dapat membantu Anda menghindari masalah kesehatan yang serius.

Dan menurut para dokter, berikut adalah lima suplemen populer yang dapat membahayakan ginjal Anda, melansir dari Bestlifeonline.com, Jum’at (22/03/2024)


1. Kunyit

Ilustrasi Kunyit Credit: pexels.com/Meera

Kunyit, yang juga dikenal sebagai kurkumin, sering digunakan sebagai asupan suplemen karena sifat anti-inflamasinya. Namun, Angela Dori, PharmD, seorang konsultan pasien farmasi dan Content Creator medis, mengatakan bahwa jika Anda memiliki riwayat masalah ginjal, termasuk batu ginjal, sebaiknya hindari mengonsumsi kunyit dalam dosis tinggi.

"Kunyit mengandung Oksalat, yang dapat mengikat mineral, dan dapat meningkatkan risiko batu ginjal," ujarnya baru-baru ini dalam unggahannya di TikTok.


2. Vitamin C

Ilustrasi vitamin (dok.unsplash/ Michele Blackwell)

Angela Dori juga mengatakan bahwa penting untuk menghindari konsumsi vitamin C dalam dosis yang besar.

Meskipun jumlah harian yang direkomendasikan adalah 75 mg untuk wanita dan 90 mg untuk pria, dan menurut Mayo Clinic banyak selaki orang yang mengonsumsi suplemen ini dalam dosis 1.000 mg yang di mana jauh sekali dari dosis harian yang dibutuhkan.

Jelasnya Dori bahwa vitamin C juga mengandung Oksalat, yang di mana dapat membentuk batu ginjal.

"Dosis vitamin C yang tinggi telah terbukti menyebabkan Hiperoksaluria dan komplikasi seperti cedera ginjal akut," demikian hasil penelitian pada tahun 2023 yang mengaitkan suplemen vitamin C dengan gagal ginjal.


3. Vitamin D

Ilustrasi Minyak Hati Ikan Kod Credit: pexels.com/ready

Kedua ahli kesehatan tersebut memperingatkan bahwa mengonsumsi vitamin D juga dapat memberikan efek buruk pada ginjal.

Ngo-Hamilton menjelaskan bahwa suplemen vitamin D dapat berinteraksi dengan pengikat fosfat yang mengandung aluminium yang sering digunakan pada pasien penyakit ginjal kronis untuk mengurangi kadar fosfat dalam darah.

"Oleh karena itu, vitamin D dapat menyebabkan kadar aluminium yang berbahaya pada penderita penyakit ginjal kronis,” jelasnya.

Namun, Ngo-Hamilton mencatat bahwa ini tidak berarti bahwa penderita penyakit ginjal tidak boleh mengonsumsi suplemen vitamin D.

"Selama dokter Anda mengetahui, mereka dapat merekomendasikan dosis yang aman untuk Anda, di samping pemeriksaan darah secara berkala untuk memantau kadar mineral yang berbeda dalam darah," ucap Ngo-Hamilton.


4. Kalsium

Ilustrasi pil (Pixabay)

Selanjutnya, Dori merekomendasikan untuk menghindari konsumsi kalsium dengan dosis tinggi, terutama jika Anda mengonsumsinya dengan vitamin C. "Kalsium dikeluarkan melalui urin, dan sebagian besar batu ginjal terdiri dari kalsium dan oksalat," katanya.

Namun, dia mencatat bahwa mengonsumsi magnesium dan vitamin B6 dapat membantu mengimbangi efek suplemen kalsium dan tentunya mengonsumsi suplemen tersebut harus dalam pengawasan dokter.


5. Kalium

Sumber: Freepik

Suplemen kalium biasanya tersedia tanpa resep, tetapi Harvard Health Publishing mengatakan bahwa Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen kalium setiap hari kecuali dokter Anda memberikan dosis dan resep yang tepat.

Karena apabila dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia, yaitu di mana kondisi kadar kalium serum atau plasma yang tinggi secara medis hal ini berbahaya bagi tubuh.

"Orang dengan penyakit ginjal kronis, termasuk mereka yang menjalani dialisis, harus memperhatikan asupan kalium mereka untuk mencegah penumpukan kalium dalam darah," ucap Ngo-Hamilton.

Dia juga menjelaskan bahwa Hiperkalemia dapat menyebabkan mual, muntah, kram otot, dan tubuh mudah lelah.

Hiperkalemia yang parah dapat menyebabkan masalah jantung dan bahkan kematian. Oleh karena itu, tanpa disadari mengonsumsi suplemen herbal yang mengandung kalium dapat meningkatkan risiko hiperkalemia.

Jika Anda mengalami gejala kerusakan ginjal, penting untuk memberitahu daftar semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi kepada dokter Anda. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah salah satu suplemen Anda yang menjadi penyebabnya, atau apakah ada penyebab lain yang mendasarinya.

Infografis 69 Obat Sirup Dicabut Izin Edarnya (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya