7 Fakta Terkait Gempa Tuban yang Menggetarkan Jumat Siang 22 Maret 2024

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur sekitar pukul 11.22 WIB pada Jumat (22/3/2024). Informasi gempa disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

oleh Devira PrastiwiDian Agustini diperbarui 22 Mar 2024, 19:38 WIB
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur sekitar pukul 11.22 WIB pada Jumat (22/3/2024). Informasi gempa disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur sekitar pukul 11.22 WIB pada Jumat (22/3/2024). Informasi gempa disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menyatakan, gempa bumi tersebut berada pada koordinat titik 5.74 Lintang Selatan (LS)-112.32 Bujur Timur (BT). Pusat lindu berada 132 kilometer timur laut Tuban. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan terasa hingga Yogyakarta.

Kemudian, gempa susulan terjadi pada pukul 12.31 WIB memiliki kekuatan magnitudo 5,3. BMKG menginformasikan lokasi gempa berada pada koordinat titik 5.74 Lintang Selatan (LS)-112.36 Bujur Timur (BT) atau berada di 133 kilometer timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa dirasakan masyarakat yang berada di Bawean, Tuban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Madiun, Tulungagung, Pasuruan, Madiun, Malang, Semarang, hingga Yogyakarta.

Seorang warga Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Rita Latifah mengungkapkan bahwa saat merasakan gempa, dia langsung keluar dari rumahnya.

"Ada gempa, terasa beberapa kali," ujar Rita kepada Liputan6.com, Jumat (22/3/2024).

Ibu dua anak ini sempat bertanya, apakah gempa bumi yang dirasakannya ini juga dirasakan orang lain.

"Ngrasakke tidak, tadi saya di kamar langsung keluar. Ini saya baru pulang dari ngajar," kata Rika.

Sementara itu, menurut Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji, gempa Tuban yang mengguncang pada Jumat siang (22/3/2024) menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.

"BPBD Tuban telah melakukan monitoring di masing-masing Kecamatan dan desa guna mendapatkan informasi dampak gempa. Hampir di 20 Kecamatan di Kabupaten Tuban merasakan adanya getaran gempa," ujar Sudarmaji, Jumat (22/3/2024).

Sedangkan Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

Berikut sederet fakta terkait gempa di Tuban, Jawa Timur yang menggetarkan pada Jumat (22/3/2024) dihimpun Liputan6.com:

 


1. Gempa Bermagnitudo 6, Tidak Berpotensi Tsunami dan Ada Gempa Susulan

Gempa Magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Tuban, Jatim, Jumat siang (22/3/2024), pukul 11.22.45 WIB. (Liputan6.com/ BMKG)

Gempa magnitudo 6 mengoyang Tuban, Jawa Timur Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 11.22 WIB.

Sumber Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi tersebut berada pada koordinat titik 5.74 Lintang Selatan (LS)-112.32 Bujur Timur (BT).

Pusat lindu berada 132 kilometer timur laut Tuban. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan terasa hingga Yogyakarta.

Kemudian, gempa susulan terjadi pada pukul 12.31 WIB memiliki kekuatan magnitudo 5,3. BMKG menginformasikan lokasi gempa berada pada koordinat titik 5.74 Lintang Selatan (LS)-112.36 Bujur Timur (BT) atau berada di 133 kilometer timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa dirasakan masyarakat yang berada di Bawean, Tuban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Madiun, Tulungagung, Pasuruan, Madiun, Malang, Semarang, hingga Yogyakarta.

 


2. Gempa Dirasakan Warga di Jatim hingga Jateng

Gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6,5 berpusat di 130 km timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Sumber Foto: BMKG)

Gempa bumi Tuban berkekuatan magnitudo 6.1 terasa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 11.23 WIB. Getarannya cukup kuat terjadi beberapa kali.

Seorang warga Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Rita Latifah mengungkapkan, bahwa saat merasakan gempa, dia langsung keluar dari rumahnya.

"Ada gempa, terasa beberapa kali," ungkapnya kepada Liputan6.com.

Ibu dua anak ini sempat bertanya, apakah gempa bumi yang dirasakannya ini juga dirasakan orang lain.

"Ngrasakke tidak, tadi saya di kamar langsung keluar. Ini saya baru pulang dari ngajar," jelas Rita.

Senada juga disampaikan oleh anak dari Rita Latifah bernama Izzatul Mahsus. Saat bermain di dalam rumah, dia merasakan getaran gempa Tuban.

"Gempa-gempa, rasane bingung sediluk (sebentar)," ungkapnya.

Kemudian, gempa yang berpusat di Tuban mengakibatkan infrastruktur dan sejumlah rumah di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, rusak.

"Rumah saya retak beberapa saat setelah gempa," kata Halwiyati, warga Dusun Tanjung Anyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Bawean.

Demikian juga yang terjadi di Masjid As Sholihin Muhammadiyah di Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura, mengalami kerusakan. Beberapa dinding keramik retak dan berjatuhan. Warga setempat, Kikin, mengatakan masjid itu bangunan lama dan sudah tidak digunakan untuk shalat karena sudah ada masjid yang baru.

Gempa juga berdampak pada bangunan salah satu bank di Bawean. Ada keretakan dinding di ruang ATM. Beberapa warga juga berhamburan keluar rumah. Jendela sekolah SMAN Sangkapura juga mengalami kerusakan akibat gempa.

Sejumlah barang-barang di toko di Pulau Bawean juga berjatuhan dari etalase akibat gempa tersebut. Getaran gempa di Bawean membuat warga panik.

Lalu, di Desa Kumalasa, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean seorang jamaah mengalami luka-luka dampak gempa setelah shalat Jumat. Korban dijatuhi retakan keramik tiang masjid.

"Korban mengalami luka-luka di sekitar kepala. Kejadian sekitar pukul 12.34 WIB," kata Asep, warga setempat.

Sementara di Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, sebuah rumah mengalami keretakan di Desa Telukjatidawang.

"Gempa ini seperti suara pesawat lewat di atas rumah, gluduk-gluduk begitu bunyinya," kata warga Desa Sukaoneng, Nur Toatillah.

Gempa bumi yang berpusat di perairan Tuban itu rupanya dirasakan sejumlah warga di Kota Surabaya. Bahkan sejumlah karyawan di Kota Pahlawan tersebut berhamburan meninggalkan ruangan kantor untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satunya seperti yang dirasakan oleh salah satu karyawan di Ruko Este Square, Merr Surabaya, Yani Hirmawati, yang merasakan getaran dua kali di dalam kantornya.

"Dua kali getaran sangat terasa kencang, meja kerjaku sampai bergetar dan goyang-goyang. Ini sebagian karyawan yang bekerja di ruko ini juga keluar dari kantor," katanya, Jumat, (22/3/2024).

Ia mengatakan, getaran tersebut membuat seluruh karyawan isi kantornya keluar khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Langsung keluar ruangan kantor," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wida, salah satu karyawan di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, yang mengaku jika getaran gempa tersebut sangat kencang terasa.

"Yos Sudarso Surabaya, depan alun-alun kencang sekali," katanya dalam grup percakapan.

Kejadian gempa yang dirasakan sebagian besar warga Surabaya ini ramai di sejumlah grup percakapan WhatsApp (WA).

"Kenjeran lindu barusan," kata seorang warga Kenjeran, Surabaya bernama Yanto, melalui WhatsApp grup PM Suroboyo.

"Aku sampai pusing mas, agak berdegub juga, tiba-tiba goyang, ditambah waktu aku lihat akuarium tiba-tiba terguncang, lumayan kencang," ujar Vans seorang warga Kenjeran juga.

Sementara, warga lainnya yang berada di Kalilom Lor Indah bernama Abdul Aziz juga mengaku merasakan gempa Tuban yang terjadi beberapa detik tersebut.

"Di daerah Kalilom Lor Indah juga terasa," katanya.

Selain di Surabaya, sejumlah warga yang tinggal di Sidoarjo dan Gresik juga merasakan gempa tersebut.

"Waru gempa juga," kata Asia.

"Driyorejo terasa lumayan," kata Must Ghani.

 


3. Gempa Terasa hingga Jakarta

Usai gempa Magnitudo 6 wilayah Tuban Jawa Timur, diguncang rentetan gempa susulan. (Liputan6.com/ Dok BMKG)

Gempa kembali mengguncang, Tuban, Jawa Timur, pada Jumat (22/3/2024). Kali ini kekuatan gempa Tuban yang terjadi pada pukul 15.52 WIB lebih besar dari sebelumnya, yaitu magnitudo 6,5.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 5,76 Lintang Selatan (LS), 112.33 Bujur Timur (BT) atau 130 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer. BMKG menegaskan, gempa tidak berpotensi tsunami dan masyarakat di minta untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Tak hanya di Tuban dan sekitarnya, gempa ini juga dirasakan sejumlah masyarakat di Jakarta.

"Saya sedang duduk di lantai 4, tiba-tiba terasa meja, laptop, dan kursi bergerak kencang. Teman-teman juga merasakan, terutama yang ada di lantai 5," ujar Aji, seorang pekerja swasta di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

 


4. BNPB Sebut Rumah dan Balai Desa di Tuban Roboh Terdampak Gempa, Tak Ada Korban Jiwa

Bangunan di Tuban rusak akibat gempa. (Foto: BPBD Tuban)

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmaji menyatakan, gempa yang mengguncang Tuban pada Jumat siang (22/3/2024), menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.

"BPBD Tuban telah melakukan monitoring di masing-masing Kecamatan dan desa guna mendapatkan informasi dampak gempa. Hampir di 20 Kecamatan di Kabupaten Tuban merasakan adanya getaran gempa," ujarnya, Jumat (22/3/2024).

Bangunan rumah roboh akibat gempa terjadi di Desa Glagahsari Kecamatan Soko. "Tidak ada korban jiwa," ujarnya.

Selain itu, ada juga Balai Desa Dagangan Kecamatan Parengan yang juga roboh terdampak gempa.

"Balai desa tersebut merupakan balai desa lama," sambungnya.

Gempa bumi Tuban dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk), Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).

Sudarmaji menyatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," sambungnya.

Sudarmaji mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," jelas Sudarmaji.

 


5. Kata Ahli Geologi ITS soal Gempa

Bangunan di Tuban rusak akibat gempa. (Istimewa)

Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Amien Widodo, mengatakan bahwa gempa magnitudo 6,5 yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa.

"Gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi," kata Amien di Surabaya, Jumat (22/3/2024).

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.

"Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.

"Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak," tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.

Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.

Amien mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.

"Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya," jelas Amien.

 


6. Kata Ahli Geologi ITB soal Gempa

Ilustrasi dampak bencana alam akibat gempa bumi. Foto (Istimewa)

Selain itu, Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Astyka Pamumpuni menjelaskan, gempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 yang terjadi sejak Jumat siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Gempa terjadi di kedalaman dangkal yaitu 10 kilometer, sehingga guncangannya cukup terasa terutama di Pulau Jawa, tak terkecuali wilayah Jakarta.

Namun, Astya mengaku belum bisa memastikan sumber gempanya. Sebab, kata dia, tidak ada sesar yang terpetakan sebagai sesar aktif di lokasi tersebut, sehingga ada beberapa kemungkinan yang masih perlu dikonfirmasi.

"Kalau dari geologi memang ada batas lempeng purba yang arahnya timur laut-barat daya. Tapi gempa yang terjadi (paling tidak 2 gempa yang besar) arahnya lebih ke barat-timur," kata Astyka dalam keterangannya, Jumat sore.

Lebih lanjut, Astyka menjelaskan bahwa jenis gempa Tuban ini akibat mekanisme sesar mendatar, sehingga kecil kemungkinan berpotensi tsunami. Itulah, alasan BMKG belum mengeluarkan himbauan tsunami.

"Pergeseran yang mendatar ini mestinya tidak ada tsunami," ucap dia.

Astya yang saat ini berada di Bandung, Jawa Barat juga cukup merasakan gempa Tuban yang terakhir. Adapun, kekuatannya cukup besar yaitu magnitudo 6.5.

Dia berharap, gempa magnituod 6,5 itu menjadi main shock, yang artinya gempa susulannya akan lebih kecil.

"Gempa susulan sih biasanya masih akan ada. Harapan saya sih yang magnitudo 6.5 itu yang paling besar, sehingga susulannya lebih kecil-kecil beigtu," ucap ahli geologi ITB ini menandaskan.

 


7. Penjelasan BMKG

Gempa Magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Bayah Banten, Minggu malam (25/2/2024). (Liputan6.com/ Dok BMKG)

Gempa Magnitudo 6 dengan pemutakhiran M5,9 mengguncang wilayah Tuban Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 11.22.45 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa berlokasi pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah TimurLaut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI, Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono mengatakan, hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar M5,3 dan terkecil M3,2.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Tetap beraktivitas seperti biasa di pantai dan laut," jelas Daryono.

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya