Melihat Perjalanan Para Pemain Muslim NBA di Bulan Ramadhan

Cukup banyak pemain beragama Islam di NBA yang tetap berpuasa di bulan Ramadhan meski kompetisi sedang sengit-sengitnya.

oleh Thomas diperbarui 23 Mar 2024, 00:00 WIB
Kyrie Irving salah satu pebasket muslim yang main di NBA. Dia tak masalah harus main sambil menjalankan ibadah puasa (AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Bulan Ramadhan merupakan bulan suci penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama lebih dari 12 jam, para pemeluknya menjalankan kewajibannya untuk menahan diri dari makanan, minuman, dan kebutuhan fisik lainnya, dengan fokus untuk pertumbuhan spiritual dan berbagi kebaikan. Para bintang-bintang NBA beragama Islam juga turut berpuasa meski kompetisi sedang sengit-sengitnya.

Di tengah gemerlapnya dunia NBA, para pemain Muslim seperti Kyrie Irving, sang legenda Hakeem Olajuwon, dan banyak nama-nama lainnya, tidak hanya menunjukkan keahlian mereka yang luar biasa, tetapi juga komitmen yang tak tergoyahkan terhadap iman mereka.

Para atlet ini melampaui ekspektasi, menunjukkan bahwa dedikasi terhadap agama dapat berkembang bahkan di tengah padatnya jadwal pertandingan basket profesional. Kehadiran mereka menandakan NBA yang semakin inklusif dan menghormati keyakinan para pemain. Lapangan menjadi lebih dari sekadar arena untuk ketangguhan atletik, namun menjadi wadah yang menyajikan inspirasi.

Bayangkan Kyrie Irving yang menguasai lapangan dengan permainannya yang spektakuler, tapi pada saat yang sama juga menjalankan tradisi Ramadhan dengan penuh dedikasi.

Hakeem Olajuwon, pemain legendaris dengan pertahanan luar biasa yang tidak hanya memiliki kekuatan di lapangan - ketaatannya pada agama membuat kisahnya kian menginspirasi.

Kareem Abdul-Jabbar, pemain center legendaris Lakers, mendominasi dengan kemampuan dan keimanannya yang dalam. Semua pemain NBA ini menonjol di dalam dan di luar lapangan, membuktikan bahwa iman dan keunggulan atletik dapat berjalan beriringan.

Penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan mereka? Yuk, lihat ceritanya di halaman selanjutnya.


Tantangan dalam Berpuasa

Bintang NBA Kyrie Irving

Para pemain NBA memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, namun tubuh mereka yang kuat pun diuji selama Ramadhan. Bayangkan melompat untuk melakukan dunk dengan perut kosong atau melawan kelelahan pada quarter keempat yang sengit. Semua itu dilakukan sambil menahan diri dari makanan dan minuman.

Kyrie Irving memahami hal ini. Ia mengakui adanya tantangan berpuasa selama musim NBA, namun baginya, ini bukan penderitaan tetapi merupakan cara untuk mendalami hubungannya dengan keyakinan dan jalan hidupnya.

"Tetap fokus dalam berpuasa dan tetap disiplin. Ini adalah perjalanan yang sulit. Bermain selama 48 menit tanpa makan atau minum adalah sebuah keajaiban. Itu pasti Tuhan yang melindungi saya," ujar Kyrie dalam konferensi pers bersama Dallas Mavericks setelah pertandingan melawan Denver Nuggets (18/03).

Di tengah tuntutan fisik yang tinggi selama Ramadhan, Enes Kanter mencari rekomendasi menu untuk sahur dari legenda NBA, Hakeem Olajuwon. Berharap mendapatkan saran sajian/makanan yang menarik, Enes justru dibuat terkejut dengan kesederhanaan saran Hakeem: kurma, oatmeal, dan air. Obrolan ini menunjukkan tantangan dalam menyeimbangkan keyakinan dan tuntutan atletik, sekaligus mengungkap keyakinan teguh Hakeem, serta efektivitas pola dietnya selama Ramadhan.


Kemenangan di Tengah Tantangan

Terlepas dari tantangan berpuasa selama musim NBA, para pemain seperti Kyrie Irving tidak hanya bertahan, tetapi juga meraih kesuksesan luar biasa di lapangan. Kemenangan buzzer-beater Kyrie baru-baru ini saat melawan Denver Nuggets menjadi contohnya.

Kyrie menunjukkan statistik yang luar biasa, mendapat julukan "Ramadhan Kyrie" saat ia mencetak angka-angka yang mengesankan meskipun berpuasa selama pertandingan.

Pada pertandingan terakhir melawan Nuggets, Kyrie bermain selama 40 menit, mencatatkan 24 poin, tujuh rebound, dan sembilan assist. Dengan 2,8 detik tersisa, ia mencetak skor buzzer-beater menggunakan tangan kiri yang memukau dan akhirnya membawa Mavericks meraih kemenangan 107-105 dan memperbaiki rekor mereka menjadi 39-29 pada musim ini.

Selain itu, penampilan ikonik legenda NBA Hakeem di bulan Ramadhan pada Februari 1995 juga mengesankan. Ia mendapatkan penghargaan Player of the Month dan NBA Most Valuable Player, menjadikannya contoh yang kuat tentang perpaduan iman dan ketangguhan atletik. Pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa dedikasi terhadap agama dapat tumbuh subur bersama dengan menampilkan keunggulan di lapangan meskipun sedang berpuasa.


Kisah di Luar Lapangan

Di luar lapangan, Ramadhan juga memberikan tantangan yang berbeda bagi para pemain NBA. Ini adalah perjalanan yang sangat pribadi dalam refleksi spiritual dan disiplin diri, waktu untuk meningkatkan hubungan dengan iman mereka. Enes Kanter tidak sendirian dalam hal ini.

Dia berbagi momen yang kuat di mana acara makan bersama sebelum pertandingan dengan rekan setimnya, Rondae Hollis-Jefferson, berubah menjadi sebuah contoh yang indah tentang toleransi.

Selain itu, saat Enes berbuka puasa di tengah lapangan, rekan-rekan setimnya dengan sabar menunggu di sisinya dan enggan memulai pertandingan sebelum Enes selesai berbuka.

Berbagai kisah menarik lainnya juga memperlihatkan solidaritas kepada Enes, mulai dari ruang sholat khusus, serta sajian makanan halal yang disediakan setiap tim yang Enes bela, semua tindakan ini merupakan aksi di luar pertandingan, yang menciptakan rasa sense of belonging bagi Enes. Ini adalah bukti dari inklusivitas NBA yang semakin berkembang.

Lebih dari sekadar aksi-aksi tembakan three-point dan dunk yang memukau, para pemain ini tidak hanya menginspirasi dengan keatletisan mereka, namun juga dengan keyakinan mereka yang tak tergoyahkan.

Kyrie Irving, Hakeem Olajuwon, dan Enes Kanter membuktikan bahwa dedikasi dan disiplin jauh melampaui lapangan. Di samping para pemain ini, ada juga pemain muslim NBA yang patut diapresiasi seperti Kareem Abdul-Jabbar yang legendaris, dan masih aktif di lapangan, Jusuf Nurkic dari Phoenix Suns, Jaylen Brown dari Boston Celtics, dan Hamidou Diallo dari Detroit Pistons yang juga menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini.

NBA Indonesia kembali menghadirkan kampanye #NBAFastBreak di bulan Ramadhan ini, menawarkan cara unik untuk tetap terhubung dengan dunia basket. Mulai tanggal 15 Maret, saksikan siaran langsung pertandingan yang menarik dengan komentator berbahasa Indonesia yang dipandu oleh dynamic duo Andovi Da Lopez dan Rocky Padila.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya