Liputan6.com, Jakarta - Para pemudik harus bersiap menghadapi kemacetan saat mudik Lebaran 2024. Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) menunjukkan potensi pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024. Rincinya, angka pemudik berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023. Padahal, prediksi tahun lalu hanya mencapai 123,8 juta orang.
Advertisement
"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN (Badan Usaha Milik Negara), serta pihak swasta," ujar Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa 12 Maret 2024.
Adapun terkait hasil survei, BKT Kemenhub menghitung sebanyak 66,5 juta mobil dan sepeda motor potensi bergerak selama arus angkutan mudik Lebaran 2024. Beberapa daerah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur bakal menjadi titik krusial kepadatan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Amirulloh mengimbau agar pemudik kembali mempertimbangkan bila hendak mudik dengan sepeda motor. Sebab, rawan kemacetan di jalan non tol dan tinggi risiko kecelakaan lalu lintas
"Terkait pergerakan, kita bisa lihat hasil surveinya BKT memang pergerakan terbesar ada di Pulau Jawa, Jawa Timur dan Jabodetabek. Titik krusialnya ada di situ," kata Amirulloh di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.
Seperti apa uraian potensi pergerakan 193,6 juta orang saat mudik Lebaran 2024? Bagaimana pula rencana rekayasa lalu lintas di jalan tol saat arus mudik maupun arus baliknya? Simak dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Mudik Lebaran 2024, Potensi Pergerakan 193,6 Juta Orang
Advertisement