Cuaca Besok Minggu 24 Maret 2024: Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Malam Hari

Besok di akhir pekan, Minggu 24 Maret 2024, hampir seluruh langit Jakarta diprediksi berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan tebal. Begitulah prakiraan cuaca besok.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 23 Mar 2024, 08:15 WIB
Besok di akhir pekan, Minggu 24 Maret 2024, hampir seluruh langit Jakarta diprediksi berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan tebal. Begitulah prakiraan cuaca besok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Besok di akhir pekan, Minggu 24 Maret 2024, hampir seluruh langit Jakarta diprediksi berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan tebal. Begitulah prakiraan cuaca besok.

Pada siang hari, cuaca sebagian Jakarta diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal berawan dan juga cerah berawan.

Berbeda di malam hari, seluruh cuaca Jakarta diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan, kecuali Kepulauan Seribu berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian wilayah Jaksel dan Jakbar pada malam hari," terang BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Sedangkan wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat diprakirakan langit pagi cerah berawan, siang hari berawan, namun malamnya turun hujan berintensitas ringan.

"Waspada potensi terjadinya hujan disertai kilat/petir angin kencang pada skala lokal antara malam hingga dini hari di sebagian wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang," tegas BMKG.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten pada sepanjang harinya diprediksi bakal berawan tanpa ada hujan sama sekali.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Berawan  Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Depok   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan  Berawan  Berawan

BMKG: Puncak Kemarau Juli-Agustus 2024, Ada Potensi Kekeringan dan Karhutla

Seorang petani di Gorontalo membakar sawahnya yang gagal panen lantaran kekurangan pasokan air di musim kemarau. Setidaknya ada puluhan hektare sawah di Gorontalo yang gagal panen akibat kekurangan pasokan air. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2024 terjadi pada Juli dan Agustus. Sedangkan musim kemarau dimulai pada April.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, daerah yang mengalami puncak kemarau pada Juli meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara.

Sedangkan untuk Agustus meliputi sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian Pulau Papua.

Dwikorita menerangkan, sifat musim kemarau 2024 umumnya bersifat normal dengan cakupan 359 ZOM (51 persen). Namun, terdapat beberapa daerah dengan sifat di bawah normal seperti sebagian kecil Riau, Bangka Belitung, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Jawa Timur, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua bagian Selatan.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi kemarau, terutama untuk daerah yang bersifat bawah normal. Sebab, ada potensi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Terdapat potensi kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah," ujar Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat 15 Maret 2024.


Imbauan BMKG pada Sejumlah Pihak

Musim kemarau yang berkepanjangan di Indonesia membuat kekeringan selama empat bulan terakhir, salah satunya di Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dwikorita mengimbau kepada kelompok/lembaga, pemerintah daerah (pemda), dan seluruh masyarakat mengambil langkah antisipatif guna menghadapi musim kemarau 2024.

Untuk wilayah yang diprediksi mengalami kemarau atas normal (lebih basah) akan berdampak pada tanaman pertanian dan hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi.

"Kami mengimbau kepada petani untuk memperhatikan jenis dan pola tanam untuk daerah yang diprediksi mengalami kemarau bersifat atas normal," ujar Dwikorita.

BMKG juga mengimbau pemda di wilayah yang diprediksi bersifat bawah normal (lebih kering) untuk mengoptimalkan penyimpanan air pada akhir musim hujan guna memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.


BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau Terjadi pada April 2024, Dimulai dari NTT-NTB

Kondisi tanah yang pecah-pecah saat petani melakukan penanaman bibit padi pada area persawahan kering di Desa Muara Bakti, Kampung Muara Sepak, Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Indonesia dimulai pada April 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa awal musim kemarau terjadi seiring dengan aktifnya angin timuran atau Monsun Australia di bulan keempat.

"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada April 2024," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Jumat 15 Maret 2024.

Dwikorita menyatakan, awal musim kemarau akan dimulai dari wilayah NTT, NTB, Bali, lalu wilayah Jawa. Wilayah Indonesia bagian lain akan mengalami musim kemarau pada periode Mei hingga Agustus 2024.

Secara rinci, 90 zona musim (ZOM) atau 13 persen dari total 699 ZOM, diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2024.

Wilayah yang masuk dalam 90 ZOM itu meliputi sebagian Bali, NTB, NTT, pesisir utara dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat (pesisir utara Jawa), dan bagian pesisir Jawa Timur

Sementara itu, 133 ZOM atau 19 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024.

"Yang memasuki musim kemarau pada Mei 2024 meliputi wilayah Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan," jelas Dwikorita.

Sisanya, 167 ZOM atau 24 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni. Wilayahnya meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar.

"Sedangkan 113 ZOM atau 16 persen lainnya merupakan daerah yang memiliki musim hujan atau kemarau sepanjang tahun. Jadi ada wilayah yang sepanjang tahun musim hujan terus, atau wilayah yang sepanjang tahun musim kemarau terus," tutup Dwikorita.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya