Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang 2023. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan nasabah, dana pihak ketiga (DPK) hingga penyaluran kredit.
Jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah pada akhir 2023, termasuk 8,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 3 juta nasabah, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 yang sebanyak 5,1 juta nasabah. Demikian mengutip dari keterangan resmi Perseroan, Sabtu (23/3/2024).
Advertisement
Pertumbuhan nasabah Bank Jago didukung inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Salah satu inisiatif strategis yang dilakukan Bank Jago adalah meluncurkan GoPay Tabungan by Jago pada Oktober 2023. Melalui kolaborasi dengan GoPay, Bagian dari GoTo Financial, GoPay Tabungan by Jago merupakan produk rekening tabungan untuk transaksi sehari-hari yang bisa diakses melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.
“Sejak awal Bank Jago konsisten mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital sebagai unique value proposition kami. Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan perbankan Jago,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.
Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah dana pihak ketiga (DPK). Pada akhir 2023, jumlah DPK mencapai Rp12,1 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2022 yang sebesar Rp8,3 triliun.
Lebih dari 65% DPK berasal dari current account and savings account (CASA) atau yang mencapai Rp7,9 triliun sedangkan 34,7% atau Rp4,2 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito.
Kredit Bank Jago
Pada penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan. Jumlah pinjaman pada akhir 2023 mencapai Rp13 triliun atau meningkat 38% dari akhir 2022 yang sebesar Rp9,4 triliun.
Dengan mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra, yakni ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, penyaluran kredit Bank Jago tetap dilakukan secara berkualitas. Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,8% pada tahun lalu.
Pertumbuhan kredit berdampak positif terhadap pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,6 triliun sepanjang 2023 lalu. Sementara laba bersih setelah pajak (net profit after tax) Bank Jago mencapai Rp72 miliar atau naik 355% dari 2022 yang sebesar Rp16 miliar.
"Sepanjang 2023 kami mampu menjaga pertumbuhan bisnis tetap positif dan sehat dengan memperhatikan potensi risiko yang ada. Ini tentu akan menjadi momentum yang baik untuk kami bertumbuh secara berkelanjutan di 2024,” tutur Arief.
Advertisement
Aset Perseroan
Hingga akhir 2023 Bank Jago berhasil membukukan aset Rp21,3 triliun atau tumbuh 26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp17 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 62%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Dalam rangka mewujudkan aspirasi meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan, Bank Jago juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan untuk memajukan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di industri keuangan digital, dengan meluncurkan program Jago Digital Academy pada 2023.
Jago Digital Academy menjadi sebuah wadah untuk membantu para digital talent mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mereka sesuai kebutuhan dunia usaha keuangan digital. “Dalam membangun bank berbasis teknologi, Bank Jago tak hanya fokus membangun infrastruktur teknologi. Kami juga mengembangkan sumber daya manusia yang mumpuni agar industri keuangan digital dapat terus berinovasi,” ujar Arief.