Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan lontaran abu vulkanik setinggi 1 kilometer di puncak gunung.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi mengatakan, telah terjadi erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom letusan teramatai sekitar 1000 meter di atas puncak gunung setinggi 4.676 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 138 detik,” ujarnya, Sabtu (23/3/2024).
Sebelumnya Gunung Semeru juga erupsi pada Jumat (22/3/2024) pukul 17.21 Wib, namun visual letuasan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi terkait dengan status siaga Gunung Semeru, Yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.
Diluar jarak tersebut masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi Sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Waspada Potensi Awan Panas
Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran Sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada Sungai- Sungai kecil yang merupakan anak Sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement