Berdoa tapi Tidak Tahu Arti Bacaannya, Apakah Boleh? Begini Kata Buya Yahya

Doa yang terdapat dalam kitab-kitab biasanya menggunakan bahasa Arab, dan terkadang tidak semua orang mengerti maksud dari doa-doa tersebut. Padahal doa-doa tersebut sering dibacakan setiap hari

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 24 Mar 2024, 04:30 WIB
Ilustrasi Berdoa di Malam Lailatul Qadar: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas umat Islam tidak terlepas dari doa. Berdoa adalah bentuk komunikasi seorang hamba dengan Allah SWT. Berdoa adalah ibadah yang sangat dianjurkan dilakukan muslim. 

Allah SWT berfirman yang artinya, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir: 60)

Tentang doa banyak disebut dalam hadis nabi. Salah satu hadis menerangkan tentang fadhilah berdoa. Orang yang berdoa akan diberikan Allah SWT salah satu dari tiga hal, yakni akan segera dikabulkan, dibalas di akhirat kelak, atau Allah SWT menghindari dia dari kejadian buruk.

"Tidak ada seorang Muslim yang berdoa dengan tidak disertai dengan doa dan memutus hubungan persaudaraan kecuali Allah pasti akan memberikannya salah satu dari tiga hal. Bisa disegerakan doanya untuk dikabulkan, mungkin pula Allah menyimpannya sehingga dibalas di akhirat kelak. Dan kemungkinan pula Allah akan menghindarkan dia dari kejadian buruk yang menjadi ganti setara dari doa kebaikan  yang ia panjatkan." (HR. Ahmad)

Teks-teks doa yang umum sering kita jumpai di berbagai kitab yang berasal dari hadis-hadis nabi. Misalnya, doa selamat dunia akhirat, doa belajar, doa turun hujan, doa untuk kedua orang tua, doa-doa setelah sholat sunnah, hingga doa sapu jagat.

Doa yang terdapat dalam kitab-kitab biasanya menggunakan bahasa Arab, dan terkadang tidak semua orang mengerti maksud dari doa-doa tersebut. Padahal doa-doa tersebut sering dibacakan setiap hari. 

Apakah boleh kita berdoa tapi tidak mengerti bacaannya? Simak berikut penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Sumber Doa Jelas

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Buya Yahya mengatakan, selama sumber doanya jelas, doa apapun boleh dibacakan meskipun tidak paham artinya. Jika sumbernya tidak jelas harus hati-hati. Jangan-jangan yang dibaca bukan doa yang baik, melainkan yang buruk.

“Misalnya doa dari nabi atau guru yang sudah benar, maka biar pun gak paham artinya, sah dia berdoa. Karena ini doanya baginda nabi. Tapi kalau tidak jelas sumbernya jangan-jangan bukan doa, kutukan jangan-jangan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (23/3/2024).

Doa juga boleh langsung diamalkan dari seorang kiai alim yang memberikan ijazah, meskipun tidak paham apa yang dibacanya. Karena terkadang doa yang diberikan tidak disertai terjemahannya.

“Tapi kalau nemu di mana saja, main potong, ya sama kaya orang memberi nama mentang-mentang dari Al-Qur’an namanya Rojim, (dari) Syaitonirrajim, jadi setan namanya,” imbuh Buya Yahya.


Kesimpulan

Buya Yahya membuka SMP Al-Bahjah An-Nahl di Tangerang, melengkapi sekolah Al-Bahjah tingkat SD, SMP dan SMA yang telah dibangun di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Pengasuh LPD Al Bahjah ini menyimpulkan, biar pun menggunakan bahasa Arab dan tidak mengerti artinya, maka muslim boleh langsung mengamalkan doa tersebut selama berasal dari sumber yang jelas. 

“Tapi kalau tidak ada sumber yang jelas, kita harus tahu artinya. Jangan-jangan artinya menjerumuskan. Jadi sah saja kalau memang sumbernya jelas dan dia orang awam. Sumbernya jelas biar pun gak paham artinya, sah,” tutur Buya Yahya menyimpulkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya