5 Cara Mengendalikan Emosi Saat Bertengkar, Lakukan Agar Pikiran Tenang

Tetap tenang penting untuk menangani argumen secara konstruktif untuk mencegahnya berubah menjadi situasi konflik.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 25 Mar 2024, 10:05 WIB
5 Cara Mengendalikan Emosi Saat Bertengkar, Lakukan Agar Pikiran Tenang/copyright unsplash.com/Charlie Foster

Liputan6.com, Jakarta - Tetap tenang penting untuk menangani argumen secara konstruktif untuk mencegahnya berubah menjadi situasi konflik.

Diskusi dan perdebatan sengit bisa diatasi secara pragmatis dengan bantuan mekanisme penanggulangan. Oleh karena itu, ketahui cara mengendalikan emosi saat bertengkar, seperti melansir dari Times of India, Minggu (24/3/2024).

1. Latih teknik pernapasan

Disarankan untuk mengambil napas dalam-dalam dan berlatih diam karena membantu situasi tersebut. Teknik pernapasan membantu meredakan pertengkaran.

Ini menjadi cara praktis untuk mengatasi kemarahan dan perdebatan. Beristirahat sejenak efektif mengurangi stres.

2. Komunikasi yang empati

Komunikasi yang empati memupuk pemahaman dan membantu mencegah argumen berubah menjadi konflik. Empati membantu memvalidasi pengalaman dan pemikiran individu lain dan membantu menyelesaikan perselisihan.

3. Hindari bersikap agresif

Salah satu cara penting untuk menyelesaikan situasi saat bertengkar adalah dengan berkomunikasi dan tidak agresif. Bersikap agresif akan memperburuk pertengkaran. Terus-menerus membuktikan sudut pandangmu secara agresif akan semakin membesar-besarkan masalah.

 


4. Luangkan waktu sejenak untuk berefleksi

Ilustrasi pasangan bertengkar, marah. (Photo by Eric Ward on Unsplash)

Penting untuk melakukan refleksi sebelum memberikan pembenaran dan menuntut klarifikasi dari lawan bicara. Refleksi membantu mengidentifikasi pemicu dan penyebab situasi konflik. Ini membantu dalam menenangkan situasi.

5. Jangan kehilangan kesabaran

Hindari kehilangan kesabaran di tengah pertengkaran yang sengit. Daripada kehilangan kesabaran, lebih baik mencari solusi untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. 

Berteriak dan meninggikan suara hanya akan memperburuk ketegangan. Masalah temperamen adalah penyebab utama konflik dalam suatu hubungan. Dalam hal ini, kesabaran membantu menangani situasi dengan bijak.


6 Alasan Penting Menjaga Privasi Hubungan dari Media Sosial

ilustrasi pasangan cinta/Photo by Andrik Langfield on Unsplash

Dalam konteks kencan dan hubungan modern, mempublikasikan hubunganmu di media sosial bisa mengundang drama dan konflik yang tidak perlu.

Oleh karena itu, menjaga privasi akan menjaga kesucian hubungan dan memungkinkan pasangan untuk memiliki chemistry yang baik.

Privasi menciptakan ruang aman bagi pasangan untuk merasa lebih aman dalam menjalin hubungan. Untuk itu, ketahui beberapa alasan menjaga privasi hubungan dari media sosial, seperti melansir dari Times of India, Selasa (19/3/2024).

1. Tidak ada ruang untuk campur tangan eksternal

Bagi pasangan, sangat penting untuk menjaga hubungan tetap privat sehingga tidak ada campur tangan dari teman, kerabat, anggota keluarga besar dan bahkan followers di media sosialmu. 

Hal ini memungkinkan pasangan untuk memiliki ikatan yang kuat tanpa campur tangan eksternal. Mempublikasikan hubunganmu di media sosial bisa memicu gosip dan kritik yang tidak diinginkan.

2. Tidak ada penilaian dari orang lain

Menjaga hubungan tetap privat memungkinkan pasangan terbebas dari penilaian dan pendapat orang lain. Apa yang orang lain pikirkan tentang hubunganmu adalah hal yang sepele. 

Privasi melindungi pasangan dari penilaian eksternal dan komentar tidak langsung mengenai hubungan mereka. 

3. Jarang terjadi kesalahpahaman

Kesalahpahaman dalam suatu hubungan baisanya berasal dari penilaian eksternal dan tekanan masyarakat. Namun, ketika tidak ada penilaian eksternal, kesalahpahaman jarang terjadi dalam suatu hubungan.

Selengkapnya...

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya