Bapanas Pastikan Stok Pangan di Ponorogo Aman hingga Lebaran

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan persediaan pangan di Ponorogo, Jawa Timur aman untuk memenuhi kebutuhan warga hingga Lebaran.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Mar 2024, 09:30 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memantau langsung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok ke Pasar Sungai Ringin, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. (Foto: Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Ponorogo - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan persediaan pangan di Ponorogo, Jawa Timur aman untuk memenuhi kebutuhan warga hingga Lebaran.

"Kami sudah melakukan pemantauan stok dan fluktuasi harga di sejumlah pasar tradisional. Dan insyaallah aman hingga Lebaran nanti," kata Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto, Senin (25/3/2024).

Bahan pokok itu, antara lain beras, minyak goreng, telur dan daging ayam, tepung dan sejumlah kebutuhan dapur lain. 

Kendati ada sejumlah kenaikan harga pada bumbu dapur, seperti bawang putih, tomat dan cabai, katanya, harga di Pasar Legi Ponorogo masih tergolong cukup stabil dan tindak mengalami kenaikan signifikan. 

"Tomat dan cabai tadi memang naik sedikit, tapi masih normal. Karena memang musim penghujan sehingga sedikit mengganggu masa panen," kata dia. 

Sejauh ini, katanya, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) juga terus memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada keluarga tidak mampu. Pada Maret ini, seluruh bantuan beras untuk Kabupaten Ponorogo sudah tersalurkan 100 persen. 

"Maret sudah 100 persen, untuk April dan Mei masih menunggu instruksi dari pemerintah, tapi yang jelas saat ini stok beras aman," katanya. 

 


Bulog Rutin Mengeluarkan Beras SPHP

Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Bulog juga rutin mengeluarkan beras melalui program Sosialisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), sebagai bentuk kontrol pemerintah agar beras di pasaran tidak naik dan harga bisa stabil. Pihaknya berharap, dua instrumen tersebut yakni bantuan pangan dan beras SPHP bisa menekan harga di pasaran. 

Selain itu, masyarakat juga diharapkan bisa meningkatkan produksinya dengan mengoptimalkan masa panen di tahun ini 

"Bulog sudah diperintahkan untuk menyerap hasil panen dari petani, agar Bulog punya stok. Pak Presiden juga sudah menginstruksikan agar kebutuhan pokok di masyarakat tidak terganggu," katanya.

INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya