Gus Yani Imbau Warga Bawean yang Rumahnya Terdampak Gempa, Pindah ke Pos Pengungsian

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani mengimbau warga Pulau Bawean yang bangunan rumahnya masih mengkhawatirkan, untuk menempati pos pengungsian yang telah disediakan untuk mengantisipasi gempa susulan.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Mar 2024, 10:02 WIB
Gus Yani saat meninjau warga Bawean yang berada di pengungsian akibat gempa Tuban. (Istimewa)

Liputan6.com, Gresik - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani mengimbau warga Pulau Bawean yang bangunan rumahnya masih mengkhawatirkan, untuk menempati pos pengungsian yang telah disediakan untuk mengantisipasi gempa susulan.

"Kami mengimbau agar warga terdampak yang bangunan rumahnya kurang kuat atau mengkhawatirkan diharapkan menempati posko-posko yang telah disediakan, untuk antisipasi gempa susulan saat malam hari," ujar Gus Yani di Bawean, Senin (25/3/2024).

Gus Yani juga meminta agar sesama warga untuk selalu saling menjaga, dan bersabar karena masih dalam keadaan darurat.

"Bapak-bapak, ibu-ibu, kalau memang kondisinya tidak memungkinkan tidak apa-apa sementara di tenda darurat, Insya Allah intensitas gempanya sudah mulai berkurang, ada sedikit tapi goyangannya kecil," ucapnya.

Ia berharap, bencana ini bisa segera selesai agar semuanya dapat kembali di rumah masing-masing. 

Salah satu warga Bawean, Nur mengatakan sudah dua hari menempati tenda darurat karena masih takut jika harus tidur di dalam rumah.

"Masih takut kalau tidur di rumah, banyak gempa susulan," ucapnya.

Namun, jika siang hari dirinya beserta keluarga masuk ke rumah karena masih ada aktifitas yang harus dijalankan.

"Kalau siang kami balik, buat masak, dan lain-lain," katanya.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik Sukardi mengatakan kerusakan yang terjadi akibat gempa hingga data pukul 18.00 WIB total kerusakan bangunan mencapai 4.304.

"Untuk rumah totalnya 4.085, rumah ibadah 138, sekolah 68, perkantoran 12 dan fasilitas kesehatan satu," katanya.

Namun, lanjutnya, data tersebut akan berpotensi bertambah dikarenakan hingga malam pukul 00.00 masih dilakukan perbaikan data.

"Karena data ini berubah terus, jadi setiap jam akan berbeda," tuturnya.


Tidak Ada Korban Jiwa

Gempa menggoyang Tuban Jatim. (Istimewa)

Hingga Minggu (24/3/2024), BPBD Gresik mencatat wilayah terdampak di Kabupaten Gresik meliputi 5 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Duduk Sampeyan, Kecamatan Cerme dan Kecamatan Gresik. Serta dua kecamatan di Pulau Bawean, yakni Tambak dan Sangkapura.

Untuk kerusakan akibat gempa bumi sedikitnya 2.972 rumah mengalami rusak ringan yang tersebar di 35 desa. Kerusakan sedang dialami 1.286 serta 820 rumah mengalami rusak berat.

Kemudian ada 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 tempat ibadah rusak sedang dan 11 tempat ibadah mengalami kerusakan berat.

Kerusakan juga dialami 59 sekolah rusak ringan, 11 sekolah rusak sedang, 5 sekolah rusak berat, 1 ponpes rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat serta 1 Rumah Sakit rusak ringan.

Untuk korban, BPBD mencatat 7 orang mengalami luka ringan. Masing-masing Hasi’ah (71 Th) warga Dusun Tambak Timur, Desa Tambak, Keamatan Tambak, Fatmawiyah (46 Th) Asal Dusun Rabe, Desa Lebak, Kec.Sangkapura,  Amira Nita Aprilia (4 Th) dari Desa Gelam, Kec Tambak, Amalia Riski (18 Th) warga Desa Tambak Keramat.

Serta Nur Hasanah (39 Th) warga Desa Tambak Keramat. Kemal Abdullah Al Gafiqi (2 Th) dari Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura dan  Faiqatul Febriana (20 Th)dari Desa Bululanjang, Kec. Sangkapura.

"Untuk korban jiwa Alhamdulillah tidak ada. Sementara korban luka sudah menjalani perawatan di rumah sakit," sebut Kepala BPBD Gresik, Sukardi.

Infografis Deretan Negara Gelar Operasi Penyelamatan Usai Gempa Dahsyat Maroko. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya