Liputan6.com, Jakarta - Mudik saat hari raya lebaran, sudah menjadi tradisi untuk mayoritas masyarakat Indonesia. Pemerintah pun memprediksi, pada musim mudik tahun 2024 jumlahnya bakal melonjak hingga 50 persen.
"Jumlah pemudik berdasarkan hasil survei diprediksi sekitar 193 juta atau terdapat kenaikan 50 persen dibanding di mudik tahun lalu," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat jumpa pers di Gedung Hotel Bidakara Jakarta, Senin (25/3/2024).
Advertisement
Muhadjir mengatakan, pada mudik tahun ini, tol gratis dan diskon harga tarif tol akan kembali hadir. Menurut dia, saat ini pemerintah tengah menggodok aturan sebagai kepastian tol mana saja yang akan terdampak.
"Mengenai tol gratis, untuk yang tol fungsional, untuk yang komersial kemungkinan akan ada diskon seperti tahun lalu," ujar Muhadjir.
Dia berjanji, dalam waktu dekat diskon tarif tol akan disampaikan ke publik. Saat ini prosesnya tinggal berkoordinasi dengan operator tol seperti Jasa Marga dan pengelola jalan tol lainnya.
"Kita akan berkoordinasi dengan badan pengelola jalan tol, Jasa Marga dan operator, jadi tunggu mungkin dalam waktu dekat akan kita umumkan," tandas Muhadjir.
Sebagai informasi, pemerintah memprediksi puncak arus mudik 2024 yang terjadi pada 5 April 2024. Kemudian, untuk prediksi arus balik diperkirakan terjadi pada 13 sampai 16 April 2024.
Menko PMK: Idul Fitri Hampir Dipastikan Jatuh pada 10 April 2024
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pemerintah telah memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada Rabu 10 April 2024.
Prediksi itu disampaikan Muhadjir Effendy sejalan dengan paparan persiapan yang disampaikan setelah rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (25/3/2024).
"Idul Fitri hampir bisa dipastikan jatuh tanggal 10 April 2024. Nanti kalau ada pertanyaan silakan ditanyakan kepada Pak Wakil Menteri Agama," ujar Muhadjir.
Menko PMK ini menjelaskan, setelah adanya prediksi tersebut, maka pemerintah menyusun sejumlah persiapan untuk mengawal 193 juta orang yang akan melangsungkan mudik.
Arus mudik diprediksi jatuh pada 5-8 April 2024, sedangkan arus balik diperkirakan terjadi pada 13 sampai 16 April 2024.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, meski Idul Fitri diprediksi jatuh pada 10 April, pemerintah akan tetap menggelar sidang isbat pada 9 April 2024.
"Dengan kondisi seperti itu insyaallah di hari raya Idul Fitri akan dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh umat muslim di Indonesia. Tapi kita konfirmasi kembali dengan sidang isbat pada 9 April di Jakarta," kata dia.
Adapun rapat koordinasi lintas sektoral ini dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan dihadiri petinggi dari kementerian dan lembaga terkait.
Terlihat hadir di lokasi, Menteri Perhubungan(Menhub) Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan pejabat utama BNPB, BMKG, hingga kementerian/lembaga terkait.
Advertisement
Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran
Pemerintah melangsungkan rapat koordinasi lintas sektoral untuk Operasi Ketupat 2024 di Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi mengatakan, salah satu poin dari hasil rapat adalah prediksi puncak arus mudik 2024 yang diperkirakan terjadi pada 5 April 2024.
"Puncak mudik diperkirakan akan terjadi tanggal 5 sampai 8 April 2024, kemudian Idul Fitri hampir bisa dipastikan jatuh tanggal 10 April 2024," kata Muhadjir saat jumpa pers di Gedung Hotel Bidakara Jakarta, Senin (25/3/2024).
Selain prediksi arus mudik, lanjut Muhadjir Effendy, arus balik juga diperkirakan terjadi sepekan berikutnya atau tepatnya pada 13 sampai 16 April 2024.
"Jumlah pemudik berdasarkan hasil survei diprediksi sekitar 193 juta atau terdapat kenaikan 50 persen dibanding di mudik tahun lalu," jelas dia.
Mengantisipasi tingginya jumlah pemudik, Muhadjir memastikan pemerintah sudah meminta Polri untuk bersiap dengan menghadirkan 5.784 pos pengamanan dan pelayanan terpadu yang dilengkapi dengan lintas satuan seperti Kementerian Kesehatan, Basarnas, dan BNPB.
"Tentu saja juga petugas-petugas di posko di daerah, kemudian ketersediaan dan distribusi bahan-bahan pokok serta BBM Insyaallah cukup dan aman," tandas Menko PMK Muhadjir Effendy.