INH Salurkan Paket Buka Puasa dari Warga Indonesia untuk Pengungsi di Jalur Gaza 

INH terus menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket iftar atau buka puasa untuk para pengungsi di jalur Gaza, Palestina. Bantuan kemanusiaan yang berasal dari donasi masyarakat Indonesia ini disalurkan setiap hari selama Ramadhan.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 25 Mar 2024, 17:11 WIB
INH mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupak paket iftar atau buka puasa untuk pengungsi di Jalur Gaza. Bantuan tersebut berasal dari donasi masyarakat Indonesia. (Foto: INH)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan seribu paket iftar atau buka puasa untuk para pengungsi korban serangan Israel. Paket buka puasa itu didistribusikan setiap hari selama Ramadhan di kamp pengungsian wilayah Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina.

"Bantuan paket iftar untuk saudara-saudara kita di Gaza ini merupakan hasil penggalangan donasi INH dari masyarakat Indonesia, baik dari program agresi maupun program ramadan 2024," kata Manager Program INH, Ibnu Hafidz, Senin (25/3/2024).

Menurutnya, untuk spesial Ramadan 1445 hijriyah ini, pihaknya menyediakan paket iftar yang terus didistribusikan baik di titik pengungsian yang ada di wilayah Selatan Gaza maupun titik lainya, seperti di Gaza Utara yang merupakan zona merah sejak terjadinya serangan militer Israel di wilayah tersebut.

“Untuk satu porsi menu iftar ini bisa dikonsumsi kurang lebih tiga orang. Jadi jika setiap hari kami distribusi seribu paket itu artinya bisa mencukupi pangan kurang lebih sebanyak tiga ribu pengungsi setiap hari,” katanya.

Presiden Direktur INH, Luqmanul Hakim menjelaskan, sejak Oktober 2023 INH terus mengampanyekan bantuan darurat agresi melalui dua platform baik di website INH maupun melalui portal Kitabisa.

Per 21 Maret 2024, bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan dalam 5 bulan berkisar pada USD418.146 (Rp6,5 miliar) dengan jumlah penerima manfaat 75,986 KK atau setidaknya 379.930 warga di sepanjang Jalur Gaza. Distribusi dilakukan bekerja sama dengan berbagai komunitas kemanusiaan serta relawan lokal.

 


Distribusikan Paket Makanan dan Pakaian

INH mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupak paket iftar atau buka puasa untuk pengungsi di Jalur Gaza. Bantuan tersebut berasal dari donasi masyarakat Indonesia. (Foto: INH)

Untuk Ramadan, per 23 Maret 2024, INH menyalurkan 2.000 Paket Makanan (Food Package) dan 2.000 Set Pakaian (Clothes Set) untuk keluarga di Jalur Gaza utara dan selatan yang melingkupi Jabalia, Bait Lahia, Bait Hanoon, Jabalia Camp, Shaikh Radwan, Shoja`Yah, Rafah, dan Khan Younis.

"Kedua bantuan ini merupakan salah satu kebutuhan yang paling urgent saat ini, terutama mereka yang meninggalkan rumah mereka dengan tidak membawa barang apapun bahkan pakaian, banyak warga yang berusaha kembali ke rumah mereka untuk mengambil pakaian. Namun, banyak juga yang tidak bisa karena seluruh barang-barang mereka tertimbun rata oleh reruntuhan," Kata Luqman.

INH terus mengupayakan penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia melalui tim relawan yang tersisa di Jalur Gaza, walaupun dengan berbagai kesulitan dan duka yang dialami di lapangan.

"Kami terus berkordinasi setiap hari dengan tim di lapangan, memastikan bantuan sampai dan cepat," tambah Luqman.

 


Warga Gaza Berterima Kasih kepada Rakyat Indonesia

INH mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupak paket iftar atau buka puasa untuk pengungsi di Jalur Gaza. Bantuan tersebut berasal dari donasi masyarakat Indonesia. (Foto: INH)

Sementara itu, Shuaib Abu Daqqa Koordinator INH Gaza menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang terus memberikan dukungan untuk warga di Jalur Gaza. Menurutnya, puasa Ramadhan tahun ini sangat kelam dan mencengkam karena perang masih terus berlangsung.

"Kita berdiri dalam keadaan hormat dan syukur untuk Kitabisa dan rakyat Indonesia yang banyak membantu semoga menjadi berkah dan terus berdiri mendukung kami warga Jalur Gaza dalam perang ini terimakasih semoga Allah memberkahi kalian dan senantiasa diberikan kemudahan," ucapnya.

Seperti diketahui, peningkatan agresi di minggu kedua Ramadhan di Jalur Gaza, Palestina membuat angka syahid mencapai 32.226 jiwa sejak 7 Oktober, serta melukai 74.598 jiwa, belum termasuk ribuan korban hilang yang terjebak di bawah reruntuhan. Rata-rata angka kematian 84 jiwa per hari.

Serangan terbaru menargetkan RS As Shifa secara intens dalam 7 hari membuat seluruh petugas kesehatan diculik, pasien dibunuh, dan laporan jurnalis Gaza menyebutkan para petugas medis juga dibunuh oleh tentara Israel. Tentara Israel juga terus menghancurkan rumah warga secara sistematis.

 

Infografis Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya