Liputan6.com, Jakarta - Presiden dan wakil presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menghadiri undangan Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk buka puasa bersama pada Senin (25/3/2024).
Kedatangan keduanya tidak bersamaan. Pantauan di lokasi, Prabowo hadir lebih dulu ketimbang Gibran. Bahkan saat Gibran hadir, waktunya mepet dengan azan maghrib.
Advertisement
"Mas Gibran datang langsung buka puasa," canda Prabowo yang sedang berpidato di podium, Hotel Ritz Carlton, Kuningan Jakarta, Senin (25/3/2024).
Gibran pun langsung tersenyum, sembari bersalaman dengan para petinggi TKN yang sudah hadir lebih dulu dan ketua umum partai pendukungnya, seperti Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Acara bukber juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono diketahui masih dalam perjalanan sebab baru mengikuti rapat di DPR RI.
Agenda buka puasa bersama dihelat oleh TKN sebagai bentuk syukur atas kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil rekap suara nasional yang dilakukan KPU, pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran dinyatakan sebagai peraih suara tertinggi yaitu 96.214.691 suara. Disusul pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan mendapat total 40.971.906 suara. Terakhir, adalah pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dengan perolehan 27.040.878 suara.
Tidak Ada Tim Transisi, Ketum ProJo: Prabowo Selalu Ikut Rapat dengan Jokowi
Ketua Umum (Ketum) Pro Jokowi yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan tidak ada tim transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurut dia, Prabowo kini selalu hadir mendampingi Jokowi memimpin rapat terbatas maupun internal dengan menteri.
"Enggak ada (tim) transisi. Ini Pak Prabowo rapat terus. Ini setiap rapat ada rapat internal, rapat-rapat terbatas Pak Prabowo selalu mendampingi Pak Presiden kok," jelas Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/3/2024).
Dia menilai tim transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo tak diperlukan. Sebab, kata Budi, ada beberapa tokoh penting di koalisi Prabowo sudah menjabat sebagai menteri di pemerintahan Jokowi.
"Orang transisi gimana, orang sudah di dalam begini semuanya," ujar dia.
Budi menuturkan diikutsertakannya Prabowo dalam setiap rapat internal Jokowi akan semakin memudahkan peralihan kepemimpinan pada Oktober 2024. Dengan begitu, Prabowo telah memahami kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi yang perlu diteruskan dan diperbaiki.
"Paling enggak kan beliau sudah dapat ininya. Ya problematikanya, apa yang baik diteruskan, apa yang belum bisa diperbaiki. Sehingga transisinya enggak perlu waktu lagi," tutur Budi.
Advertisement
Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak
Dia menyampaikan hal ini sekaligus membantah isu keretakan hubungan antara Jokowi dan Prabowo. Budi menyebut isu tersebut merupakan gosip murahan dan upaya mengadu domba.
"Jadi enggak ada tuh gosip-gosip berjarak. Gimana orang setiap rapat (ada), itu mah gosip murahan itu. Itu upaya mengadu domba. Ya gimana orang tiap rapat (Prabowo) ikut, gimana sih," pungkas Budi.