Band Rock Manja Campur Aduk Fantasi dan Realita Lewat Single MNSF, Digarap dengan Filosofi Mendalam

Trio alternative pop-rock asal Bali, Manja, mengajak pendengarnya untuk pergi menuju nirwana Shangri-La, diiringi senandung kental synthesizer.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 29 Mar 2024, 06:30 WIB
Trio Band Manja. (Dok. IST/ Credit: Saska Paloma Gladina)

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari James Sukadana, biduan dan gitaris band asal Bali, Manja, merasa tak keruan akibat mentok dalam ide menulis lagu. Tiba-tiba, satu melodi menghentak di benak sang vokalis yang selalu lembut dalam tutur kata itu.

Melodi itu telah membuyarkan segala hening dan kesal James Sukadana, hingga pada akhirnya, lahirlah single teranyar Manja yang kini diberi judul "MNSF".

"Saat melodi itu datang, seketika ide menggelegak, menyeruak, untuk menulis kisah tentang sebuah tempat begitu indah yang mencampur aduk antara fantasi dan realita," ucap James Sukadana dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

"Tembang ‘MNSF’ bukan sekadar lagu, tapi sebuah tujuan. Sebentuk utopia mistis jutaan mil jauhnya, di mana di tempat itu kompleksitas identitas terbebas oleh riuh kaleidoskop nada. Di wahana ini, Manja mengajak Anda membebaskan diri dari segala kejumudan identitas," sambungnya.


Para Personel Manja dan Nuansa Lagu MNSF

Manja saat merilis single 'MNSF' (Kredit Foto: Ahmad Ihwani Syahputra)

Manja yang terdiri dari James serta dua bersaudara Nick Pratama (gitar) dan Mark Saputra (kibor), menamai "MNSF" sebagai singkatan untuk "Minasofa". Namun para penggemar dipersilakan untuk memberi judul senyaman jiwa masing-masing.

"Terserah bagaimana mereka masing-masing memaknainya. Tergantung situasi hati dan tempat, bebas merancang sendiri dan boleh berbeda," terang James.

Terinspirasi oleh The Weeknd dan Parcels, Manja berniat menyodorkan nuansa retro-futuristik di "MNSF”. Bekerjasama kembali dengan duo produser Brian Kresno Putro serta Enrico Octaviano, kolab kerja di single sebelumnya, "Last Night's Kiss", mereka merancang "MNSF" bak audio bungah yang berlimpah lapis demi lapis nuansa electronik.


Di Balik Layar Departemen Vokal dan Mastering

Trio Band Manja. (Dok. IST/ Credit: Saska Paloma Gladina)

Di departemen vokal, James didampingi oleh Irvan Natadiningrat. Sementara urusan mixing, dikerjakan oleh produser multi-platinum asal Amerika Serikat, Brian Malouf.

Lalu dari segi mastering, departemen ini diurusi oleh si kampiun Grammy Award, Howie Weinberg.

Biduanita bersuara memikat anak negeri, Meda Kawu dan Venessa Adverta, turut pula dilibatkan di "MNSF".

“Agar sisi mengawang-indahnya dapet," jelas Mark.


Urusan Visual Ditimpakan kepada Duo Sutradara Asal Jakarta

Di bagian visual, tugas ini ditimpakan kepada duo sutradara yang berbasis di Jakarta, Gisela Febrina Juwono dan Adine Halim.

"Gairah kami menyala sebab ‘MNSF’ mengungkap sisi lain dari Manja yang mendorong pendengar ke tempat nyamannya untuk menemukan diri sendiri, menyepi mencari Shangri-La-nya sendiri," ungkap James menutup pembicaraan.

"MNSF" telah hadir  di semua platform streaming digital sejak 21 Maret 2024 lalu.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya