Seorang Wanita Tewas Usai Jatuh dari Lantai 9 Apartemen Laguna Pluit

Peristiwa orang jatuh dari apartemen kembali terjadi. Kali ini dialami seorang perempuan berinisial PT (22) yang tewas usai jatuh dari lantai 9 Apartemen Laguna, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu sore (24/3/2024).

oleh Tim News diperbarui 26 Mar 2024, 04:10 WIB
Seoragn wanita tewas usai jatuh dari lantai 9 Apartemen Laguna, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu sore (24/3/2024). Ilustrasi jenazah (Afandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Peristiwa orang jatuh dari apartemen kembali terjadi. Kali ini dialami seorang perempuan berinisial PT (22) yang tewas usai jatuh dari lantai 9 Apartemen Laguna, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu sore (24/3/2024).

Kapolsek Metro Penjaringan Komisaris Polisi (Kompol) Agus Ady Wijaya membenarkan kejadian itu. Saat ini polisi tengah menyelidikinya.

"Telah melakukan pengecekan langsung TKP peristiwa jatuhnya seorang perempuan di apartemen," ujar Agus dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (25/3/2024).

Dari hasil pengumpulan bahan keterangan, lanjut Agus, didapati kronologi awal jatuhnya PT diketahui sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu sekuriti yang tengah berjaga di posnya mendengar suara benda jatuh mengenai mobil.

"Kemudian saksi memberitahukan kepada danru (komandan regu) sekuriti dan pihak keluarga korban. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian," kata Agus.

"Ternyata benar, telah ditemukan seorang perempuan posisi telentang di parkiran Apartemen Laguna Pluit. Setelah dicek korban sudah meninggal dunia," tuturnya.

Adapun dari hasil identifikasi kondisi jasad PT, kepala bagian sebelah kiri pecah, perut sebelah kanan memar, perut di bagian tengah di atas pusar memar, dan hidung mengeluarkan darah.

"Kemudian jenazah dibawa ke RSCM guna visum et refertum untuk penyelidikan lebih lanjut. Saksi-saksi dibawa ke Polsek Metro Penjaringan untuk dimintai keterangan oleh Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan," ujar Agus.

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang yakni EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.


Sekeluarga Tewas Usai Loncat dari Apartemen

Satu keluarga tewas bunuh diri dengan cara loncat dari apartemen. Ilustrasi bunuh diri (Istimewa)

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang yakni EA (51), AIL, JWA (13), JL (15) ditemukan tergeletak di lobi apartemen pada Sabtu sore, 9 Maret 2024.

Kematian para korban diketahui pertama kali oleh sekuriti atas nama DF yang sedang melakukan berjaga di depan lobi. Saat itu, medengar suara benturan keras.

"Pada saat menoleh ternyata ada empat mayat yang langsung tergeletak di depan lobi," ujar Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya dalam keterangannya dikutip Minggu (10/3/2024).

Agus mengaku telah memutar kembali rekaman CCTV yang ada di sekitar apartemen. Terlihat pada pukul 16.02 WIB para korban mendatangi apartemen dengan menggunakan mobil warna silver, masuk ke lobi apartemen.

Berikutnya, pada 16.04 WIB, para korban masuk dalam lift. EA terlihat mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. "AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ujar Agus.

Agus melanjutkan, pada pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21. Sementara itu, berdasarkan CCTV, mereka naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.

"Kemudian pada pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobi apartemen," dia menandaskan.


Dalami Motif

Terkait kejadian ini, polisi mengaku telah memeriksa 12 orang saksi. Mereka dari lingkaran keluarga, termasuk warga yang berada di kawasan apartemen serta di lokasi.

Hasil pemeriksaan saksi pun terungkap bahwasanya satu keluarga tersebut mempunyai kepribadian tertutup terhadap lingkungan sekitar, termasuk di keluarga besarnya. Selain itu, dua anak korban diketahui sudah lama tidak bersekolah.

Polisi masih mendalami penyebab korban melakukan bunuh diri. Sejumlah ahli dilibatkan mulai dari ahli yang ditugaskan melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik guna membantu mendalami penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.

 


Kontak Bantuan

Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Bunuh diri bukan jawaban, apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya