Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari rapper Sean Combs alias Diddy. Rumah pria yang namanya meroket lewat lagu "I'll Be Missing You" ini digeledah petugas federal dari Homeland Security Investigations (HSI).
Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Advertisement
“Pada hari ini, Homeland Security Investigations (HSI) New York melaksanakan tindakan penegakan hukum sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung, dengan bantuan dari HSI Los Angeles, HSI Miami, dan mitra penegakan hukum lokal kami,” kata perwakilan lembaga ini, dilansir dari People Selasa (26/3/2024).
Langkah ini diduga keras berkaitan dengan tuduhan perdagangan seks dalam dua gugatan yang tengah dihadapi pria yang dulu menggunakan nama P Diddy tersebut.
Dalam video yang disiarkan FOX11, dua putra Diddy yakni Justin Combs (30) dan Christian ‘King’ Combs (25) diborgol di luar rumahnya.
Sementara itu tidak diketahui keberadaan sang rapper saat rumahnya digeledah. People mewartakan bahwa pesawat pribadi sang rapper sedang dalam perjalanan dari California ke Antigua saat penggeledahan dilakukan. Namun tak diketahui apakah pria 54 tahun ini berada di dalamnya.
Perwakilan Diddy tidak merespons permintaan media yang ingin meminta klarifikasi.
Lima Orang Gugat Diddy
Sementara itu, kuasa hukum dua wanita yang menggugat Diddy—Cassie dan Jane Doe—menyambut baik penggeledahan ini.
“Kami akan selalu mendukung penegakan hukum untuk mengadili mereka yang melanggar hukum. Mudah-mudahan, ini awal dari proses yang bisa membuat Tuan Combs mempertanggungjawabkan tindakan bejatnya,” tuturnya.
Seperti diketahui, sejak November tahun lalu, lima orang menuduh Diddy melakukan kekerasan seksual, dan tuduhan sejenis lain.
Advertisement
Pria Maupun Wanita Gugat Diddy
Orang yang terakhir mengajukannya adalah mantan produser dan videographer Diddy, Rodney Jones, pada 27 Februari lalu. Pria ini menuduh Diddy telah mencekokinya dengan obat, melecehkannya, dan mengancamnya.
Sosok yang menggunakan nama alias Jane Doe mengajukan gugatan pada Desember tahun lalu. Ia menuduh pria ini menjualnya dan melakukan (maaf) pemerkosaan beramai-ramai. Ada pula sejumlah terduga korban lain, termasuk Liza Gardner yang menuduh Diddy melakukan penyerangan seksual kepadanya 30 tahun lalu.
Bantahan Diddy
Pada Desember, Diddy menolak tuduhan yang dikenakan kepadanya.
“CUKUP, SUDAH CUKUP. Selama beberapa minggu terakhir, aku duduk diam dan menyaksikan orang-orang mencoba membunuh karakterku, menghancurkan reputasi dan pencapaianku," kata dia.
Diddy menganggap segala tuduhan ini bermotif uang. “Tuduhan memuakkan telah dilontarkan kepadaku oleh orang-orang yang nyari duit cepat,” ungkapnya.
Advertisement