Liputan6.com, Jakarta - Apple dikabarkan tidak akan mendukung layanan kecerdasan buatan (AI) generatif untuk iOS 18 mendatang.
Dikutip dari GizChina, Selasa (26/3/2024), leaker bernama Mark Gurman menyatakan bahwa perusahaan akan berfokus pada penekanan strategi yang lebih konservatif dengan mengedepankan privasi pengguna.
Advertisement
Gurman menyoroti rencana internal Apple untuk integrasi AI akan lebih berhati-hati dibandingkan para pesaingnya.
Pendekatan tersebut adalah upaya berkelanjutan Apple untuk mengatasi masalah privasi yang terkait dengan fitur AI.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Apple sedang mencari cara untuk menangani masalah privasi dengan kemampuan AI, yang berpotensi mengarah pada keputusan untuk melepaskan kemitraan dengan perusahaan lain seperti Google untuk layanan AI generatif di iOS 18.
Diskusi Apple dengan berbagai raksasa teknologi, termasuk Google, OpenAI, dan Anthropic menandakan upaya perusahaan untuk menanamkan inovasi AI ke produk dan layanan mereka.
Baru-baru ini Apple sedang dalam pembicaraan dengan Google untuk mengadopsi fitur Gemini di dalam sistem iOS.
Sementara itu, Apple juga tengah bernegosiasi dengan Baidu, perusahaan internet asal Tiongkok untuk menanamkan fitur AI untuk meningkatkan kemampuan AI generatif di iPhone.
Potensi kolaborasi Apple dan Google untuk layanan AI generatif di iOS 18 menandakan keterbukaan perusahaan terhadap kemitraan eksternal guna meningkatkan penawaran AI-nya.
Kendati demikian, Gurman menunjukkan bahwa sikap Apple yang berkomitmen terhadap privasi dapat mempengaruhi keputusan akhir dalam mengintegrasikan layanan AI generatif di iOS 18.
Apple Bakal Pakai AI Buatan Baidu untuk Pasar Tiongkok
Sementara itu, Apple dikabarkan telah memilih raksasa mesin pencari China, yakni Baidu, sebagai rekanan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif untuk iPhone 16 dan produk lainnya.
Mengutip South China Morning Post, Apple akan menggunakan AI Baidu bernama Ernie Bot.
Rencananya, Ernie Bot ini akan terpasang langsung di iPhone 16, Mac OS, dan iOS 18 untuk pasar di China. Selain Baidu, Apple juga disebut-sebut sempat melobi perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Alibaba Group Holding.
Kabar Apple akan menggunakan AI generatif milik Baidu di iPhone 16 ini semakain menguat, setelah CEO Apple Tim Cook menyambangi China.
Dalam kunjungan tersebut, dia menghadiri pembukaan toko ritel baru di Shanghai dan bertemu dengan pemasuk utama di China.
Pada hari Minggu, 24 Maret 2024, waktu setempat, Tim Cook memuji pemasok di China telah "berkontribusi besar" terhadap tujuan netral karbon pabrik pembuat iPhone.
Adapun pujian tersebut dilayangkan bos Apple saat hadir di pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah China, dan dihadiri oleh Perdana Menteri Li Qiang.
Pada konferensi tersebut, Tim Cook juga berencana untuk merilis headset Apple Vision Pro di China pada akhir tahun 2024 ini.
Advertisement
Apple Mau Pakai Gemini Punya Google untuk Dukung Fitur AI di iPhone
Untuk pasar global, Apple akan menggunakan Gemini dari Google untuk memberikan layanan AI pada pengguna iPhone.
Menurut Bloomberg, sebagaimana dikutip 9to5Google, "Saat ini terdapat negosiasi aktif untuk membiarkan Apple melisensikan Gemini, kumpulan model AI generatif dari Google, untuk menggerakkan beberapa fitur baru yang akan datang pada software iPhone tahun ini."
Menurut informasi, Apple secara spesifik mencari partner dalam hal AI generatif berbasis cloud untuk mendukung kemampuan AI di iPhone. Dalam laporan terbaru, Apple tengah dalam pembicaraan dengan Google untuk memakai Gemini.
Dalam waktu yang sama, Apple juga tengah mengerjakan penawaran model AI di perangkat dan kemampuan on-device AI sejalan dengan iOS 18 yang akan datang.
Apple Akuisisi Perusahaan Startup AI
Salah satu bentuk keseriusan Apple dalam mengikuti tren artificial intelligence ini adalah dengan mengakuisisi perusahaan AI asal kanada, DarwinAI.
DarwinAI sendiri merupakan startup kecil dengan jumlah tim puluhan orang, tetapi telah menorehkan prestasi gemilang dalam pengembangan teknologi AI.
Disebutkan, teknologi buatan DarwinAI ini mampu dipakai untuk inspeksi visual bilamana komponen manufaktur memiliki cacat atau kesalahan.
Teknologi buatan DarwinAI ini mampu mendeteksi hal tersebut dengan presisi tinggi, sehingga mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
Kemungkinan, Apple tertarik pada DarwinAI untuk menyederhanakan produksi mereka agar lebih efisien. Dengan ini, perusahaan dapat menghemat uang.
Apple berkeinginan semua fitur AI generatif dapat berjalan di perangkat, bukan di cloud, jadi modelnya harus dibuat sekecil mungkin dan DarwinAI pasti bisa membantu dalam hal ini.
Apple diperkirakan akan mengungkap beberapa kemajuan AI besar di WWDC pada bulan Juni, termasuk Siri baru dan fitur AI generatif di iOS 18.
Advertisement